Ditagih Hutang Pura-pura Lupa atau Malah 'Ngegas', Begini Pandangan dalam Islam
Berikut ini pandangan Islam terhadap hutang, mengenai orang berhutang yang ketika ditagih selalu menghindar, selalu bikin alasan atau malah marah
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Berikut pandangan mengenai hutang dalam Islam, mengenai orang berhutang yang ketika ditagih selalu menghindar.
Selalu bikin alasan atau malah marah kepada si pemberi hutang (dalam KBBI, kata yang baku adalah utang -Red).
Hutang piutang kini menjadi aktivitas ekonomi yang lumrah dipraktikkan banyak orang.
Banyak orang yang memilih berhutang dibandingkan harus menabung dulu.
Baik kepada keluarga, teman, kolega, kenalan, tetangga maupun lembaga keuangan/kredit.
Namun, tak sedikit yang ketika tiba saatnya membayar atau ditagih justru keberatan.
Berusaha menghindar atau bikin alasan, bahkan tak sedikit yang 'ngegas' berbalik memarahi si pemberi hutang.
Tak heran nyinyiran netizen terhadap perilaku ini termasuk yang viral di media sosial.
Ada yang bahkan iseng membuat meme, di antaranya gambar saat meminjam uang memohon-mohon.
Saat ditagih justru pemberi hutang yang mesti memohon-mohon.
Ada juga meme tentang penghutang yang bilang tak punya uang tapi malah pamer foto jalan-jalan ke mall atau tempat-tempat wisata.
Bagaimana pandangan fikih mengenai sikap orang berhutang yang selalu menghindar dan banyak alasan?

Berikut penjelasan KH Abu Chaer An Nur, Ketua MUI Kota Tegal.
Menurutnya, sudah jelas secara fikih orang berhutang itu wajib membayar, kepada siapa pun dia meminjamnya.
Begitu pun pembayarannya, hutang harus dibayar tepat waktu.