Dewi Okta Peraih Penghargaan Anindya Wiratama Akmil Magelang, Suka Bohong, Orangtua Dibuat Kaget
Sersan Mayor Satu Taruna (Sematutar) Dewi Puspa Oktarini menjadi orang keempat yang pernah meraih penghargaan Anindya Wiratama
Penulis: yayan isro roziki | Editor: muslimah
"Kami semua bisa melampaui itu, karena bersama-sama. Alhamdulillah," tutur alumni SMAN 1 Pati ini.
Anindya Wiratama pertama kali dianugerahkan pada 2016, berdasar keputusan Gubernur Akmil nomor: Kep/26/IV/2016, tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Sistem SKS Taruna-Taruni Akmil, tertanggal 30 April 2016. Kala itu, Gubernur Akmil dijabat oleh Mayjen TNI Arif Rahman. Penghargaan ini setara dengan Adhi Makayasa bagi taruna laki-laki.

Suka 'Bohongi Orangtua'
Pariyo --ayah dari Okta--, mengatakan bila anaknya itu sering berbohong kepada orangtuanya. Tentu ini bukan dalam konteks negatif.
Melainkan, putrinya itu hampir selalu menyembunyikan prestasi-prestasi yang diraih.
"Dia itu gak pernah bilang kalau dapat ranking atau prestasi apapun. Bilangnya, teman-teman dia bagus-bagus semua. Dari sejak kecil memang gitu," ujar pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Pati itu.
Dituturkan, sebelum upacara ia sama sekali tak tahu bila anaknya meraih penghargaan Anindya Wiratama.
"Dia cuma bilang: 'Pah, nanti kalau datang ke wisuda tak kasih suprise'. Eh, tak tahunya ini," kata dia.
Saat kelulusan sekolah menengah pertama (SMP) pun begitu. Kala itu, menurut Pariyo, Okta merupakan satu-satunya pelajar yang mendapat nilai 10 dalam NEM-nya.
Setali tiga uang, Okta tak memberitahukan hal itu kepada orangtuanya.
Diakui, sudah sejak lama Okta ingin berkarier di milier.
Sewaktu hendak mendaftar di Akmil Okta berujar, bila tak diterima akan melanjutkan kuliah dan kembali mendaftar di dinas militer untuk perwira karier.
"Ambisinya memang di situ. Dulu bilangnya, kalau gak keterima di Akmil, mau kuliah dulu, lalu lanjut mau mau jadi perwira karier," tuturnya.
Sang ibu, Waris Siswini, mengaku kaget saat tahu anaknya mendapat penghargaan tertinggi bagi lulusan taruni itu. "Saya gemeter tadi, kaget dan sekaligus senang. Yang terbaik ternyata anak saya. Ya Allah, senang dan bangga, sampe mau nangis," ujarnya.

Selama ini, ia mengenal Okta sebagai anak yang baik. Sosok yang pantang mengeluh. "Tak banyak bicara, pendiam dan selalu merendah," tutur dia.