Keharuan di Akmil Magelang Saat Dokter Vincentius Dilantik Panglima TNI: Dia Umat Konghucu Pertama
Satu di antara perwira karier yang dilantik adalah dokter Vincentius Tan, seorang umat Khonghucu, putra Bangka Belitung
Penulis: yayan isro roziki | Editor: muslimah
Berbagai ucapan pun berdatangan dari rekan-rekan semasa kecil dan kawan kuliah di Universitas Sumatera Utara (USU). Linimasa instagramnya dipenuhi capture ucapan selamat. Ia lantas menceritakan sosok yang tak akan pernah ia lupa saat pelantikan.
"Andreas, dia komandan saya saat di Menwa USU. Beliau rela jauh-jauh datang dari Riau ke Magelang untuk hadir dan berikan ucapan langsung kepada saya," jelas Vicentius
Sebelum pelantikan Vicentius, beredar surat Mabes TNI tentang pedoman penyumpahan bagi prajurit dan pejabat TNI yang beragama Konghucu. Dalam surat tersebut terdapat perintah penyeragaman sumpah bagi prajurit TNI beragama Konghucu, dengan diawali kata-kata "Kehadirat Tian di tempat yang maha tinggi dengan bimbingan rohani Nabi Kong Zi, dipermuliakanlah, saya bersumpah."
"Benar. Itu dasarnya Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina,” kata Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi membenarkan surat edaran tersebut
Ia menegaskan, rekrutmen anggota TNI terbuka bagi semua suku, mulai Jawa, keturunan Arab, India, hingga Cina, dan lainnya. Pasalnya, syarat utama bergabung dengan TNI adalah warga negara Indonesia. Tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (RAS).
Sejarah perwira TNI dari kalangan minoritas, sejatinya bukan kali ini saja.
Di masa awal kemerdekaan dan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, terdapat nama John Lie Tjeng Tjoan.
Pahlawan Nasional keturunan Tioghoa kelahiran Manado, Sulawesi Utara, yang berdinas di Angkatan Laut.
Bahkan, menurut kesaksian Jenderal Besar TNI AH Nasution, --sebagaimana dilansir laman wikipedia.org--, prestasi John Lie tiada duanya di AL.
Karena John Lie merupakan panglima armada AL pada puncak krisis eksistensi Republik.
Setelah menikah pada usia 45, John Lie mengubah namanya menjadi Jahja Daniel Dharma.
Ia meninggal dunia pada 27 Agustus 1988, dan dimakamkan di Makam Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Terakhir berdinas di Angkatan Laut, ia menyandang pangkat Laksamana Muda TNI (Jenderal berbintang dua di AL).

Dalam sambutannya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan tantangan bagi para perwira dan juga TNI secara keseluruhan semakin berat.
• Warung Lesehan Bu Anny Slawi di Tegal Boleh Jualan Lagi, tapi Ada Syaratnya. Bagaimana Soal Harga?
Terlebih, dalam revolusi industri 4.0 ini, cyber war dan proxy war, hampir selalu mendahului sebelumnya adanya perang senjata secara terbuka.
Pun demikian, senjata yang digunakan militer negara sebagai perlengkapan perang sudah sedemikian canggih. Mulai dari senjata genetik, nano, dan senjata canggih lainnya.