Tabrak Lari di Solo
Kaitkan dengan CCTV, Publik Berharap Polresta Solo Temukan Pelaku Tabrak Lari di Overpass Manahan
Dengan metode menelusuri rekaman perjalanan atau travel record dan location history akankah Polresta Solo Polda Jateng bisa ungkap kasus tabrak lari
Penulis: galih permadi | Editor: galih permadi
Sabilul Alif menambahkan, dari hasil penelusuran, terungkap sehari sebelum merampok toko emas di Balaraja, para terduga pelaku juga merampok SPBU di Kampung Gelebeg, Kecamatan Balaraja.
Saat di SPBU, kata Sabilul Alif, terduga pelaku keluar dari mobil, kemudian menghampiri Ferri Abdullah, karyawan SPBU.
Aksi mereka terekam CCTV.

Salah satu terduga pelaku, lanjutnya, kemudian menodongkan benda berbentuk senjata api, lalu mengambil paksa tas pinggang yang dikenakan korban.
“Di dalam tas itu berisi uang sebesar Rp 4.693.000. Setelah itu, para pelaku melarikan diri dengan mobil ke arah Tol Merak,” ungkapnya.
Kata Sabilul Alif, seusai merampok toko emas, para terduga pelaku melarikan diri ke Gerbang Tol Karawaci.
Di daerah Karawaci, ujarnya, para terduga pelaku membuang baki emas, dudukan gelang, serta senjata api replika yang ternyata korek gas.
Setelah membuang berbagai barang bukti, lanjut Sabilul Alif, para terduga pelaku kemudian mengganti kaca mobil di Cimone, Tangerang, karena kaca belakang mobil pecah akibat lemparan batu dari warga.

Kendaraan yang digunakan terduga pelaku, akhirnya teridentifikasi milik rental mobil di Jakarta Utara.
Dari keterangan pemilik rental, Sabilul Alif berujar, diperoleh identitas MNFR dan MNI.
Berdasarkan CCTV, polisi menyimpulkan ciri fisik dan sepatu atau sandal pelaku identik saat di rental, merampok SPBU dan merampok toko emas.


Dari keterangan pemilik rental, Sabilul Alif berujar, diperoleh identitas MNFR dan MNI.
Keterangan itu diperkuat foto seorang terduga pelaku yang diambil pemilik rental mobil.
“Wajah dan postur tubuh pada foto itu identik dengan foto pelaku yang terekam CCTV SPBU dan toko emas,” jelas Sabilul Alif.
Penyidik kemudian berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM), yakni dengan Ketua Jabatan Siasatan Jenayah Pahang Datuk Othman Nayan dan Divhubinter Atase Polri Malaysia Kombes Chaidir.