Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dari Mana Jaringan Teroris di Indonesia Dapat Sumber Dana? Penelitian Ini Menjawabnya

Apakah menggunakan bisnis legal sebagai kedok untuk mendanai terorisme ini tren baru?

Tero Vesalainen via Nationalgeographic.grid.id
Ilustrasi pelaku pengeboman saat membawa tas berisi bom. 

Selanjutnya apa?
Pemerintah harus tetap waspada terhadap perubahan metode pendanaan teroris.

Tidak hanya metode penggalangan dana yang berubah, penggunaan dana juga telah berganti.

Dana digunakan tidak hanya untuk mempersiapkan serangan, tetapi juga untuk menghidupi keluarga tahanan, janda, dan anak-anak terpidana teroris.

Misalnya, memberikan beasiswa kepada anak-anak dan layanan kesehatan untuk para janda dan istri tahanan teroris.

Masalah ini penting dan berbahaya karena dalam situasi demikian pemindahan dana menjadi semakin samar karena tidak digunakan secara langsung untuk kegiatan teroris.

Dalam analisis saya, orang-orang yang menyumbang dana tetap setia terhadap kelompoknya serta menciptakan generasi baru jihadis.

Hanya ada sedikit program pemerintah yang menyediakan insentif sosial dan ekonomi untuk keluarga jihadis, namun tidak jelas hasilnya, serta kurang dipantau dan dikontrol.

Saya percaya, program penanggulangan yang lebih mutakhir sangat dibutuhkan.

Penelitian terhadap pendanaan teroris sangatlah penting karena uang selalu menjadi pusat kekuatan semua kelompok teroris.

Mereka bergantung pada pendanaan; kita harus meningkatkan kemampuan untuk mengatasi masalah ini. (*)

Artikel ini telah tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul Dari Mana Teroris Indonesia Mendapat Dana untuk Menjalankan Aksinya?

Artikel ini merupakan tulisan Sylvia Laksmi, PhD Candidate , Australian National University yang diterjemahkan Amira Swastika dan terbit pertama kali The Conversation. Baca artikel sumber.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved