Jalan Dakwah Gus Hari Kebumen di Kalangan Preman, Pentolan Gajah Oling pun Tinggalkan Dunia Hitam
Kisah Gus Hari atau Kiai Asyhari Muhammad Al Hasani di Kebumen yang berdakwah di kalangan preman dan anak jalanan
Penulis: khoirul muzaki | Editor: abduh imanulhaq
Menurutnya, anak jalanan atau preman cenderung sulit bersosialisasi.
Masyarakat umumnya menjaga jarak dengan mereka karena citra yang negatif.
Padahal di luar kejahatan atau perilaku menyimpang yang pernah dilakukan, Hari meyakini tetap ada sisi baik mereka.
Jadi ada harapan bagi mereka untuk insyaf.
Oleh karena itu, dia tak segan mendekati mereka untuk mengajak ke jalan yang benar.
"Mereka itu sebenarnya baik, kok, hanya perlu pendekatan khusus agar mau menerima siraman rohani," jelasnya.
Kuncinya adalah pendekatan harus dilakukan dari hati ke hati.
Hari bukan tiba-tiba saja muncul di hadapan mereka lalu berceramah secara frontal.
Ia pun tak datang berjubah atau atribut keagamaan yang menonjol.
Pilihannya adalah pakaian kasual tapi tetap mengenakan sarung agar lebih mudah diterima mereka.
Pertama kenal, Hari mencoba membangun kenyamanan dengan mereka.
Supaya komunikasi seterusnya berjalan lancar.
Kiai yang juga jago bermain musik ini memanfaatkan hobinya itu sebagai sarana memudahkan jalan dakwah.
Ia mengajak anak jalanan bermusik, kemudian mengalunkan lagu-lagu religi.
Hingga mereka tak canggung bergaul dengan sang kyai.