Sambut Hari Anak, Pedagang Sate Ayam Ini Gratiskan bagi Anak-anak Selama Sepekan
Pedagang sate ayam menggratiskan dagangannya untuk anak-anak jelang Hari Anak Nasional sedari 15 Juli lalu.
Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dari kejauhan sejumlah anak bergerombol mendatangi lapak sate ayam Pak Yahya di Jalan Hasanudin Kota Pekalongan.
Mereka berbondong-bondong mengantre di tempat duduk yang disediakan.
Adapun, pemilik lapak secara sigap langsung bergelut dengan bara dan daging yang ia panggang di atas tungku.
Lapak sate ayam Pak Yahya milik Muhamad Taufiq Rohman (26) itu selalu ramai dikunjungi anak-anak sedari pukul 06.00 WIB.
Pasalnya ia menggratiskan dagangannya untuk anak-anak jelang Hari Anak Nasional sedari 15 Juli lalu.
Beberapa anak yang berkunjung pun secara lahap menikmati sate yang Taufiq buat.
Tak terkecuali Muhammad Rossi (13), bocah asal Sampangan Pekalongan Timur.
Rossi bersama 7 rekannya sengaja datang karena mendengar adanya sate gratis.
“Saya sengaja datang bersama teman-teman pagi hari karena di lapak ini ada sate gratis untuk anak-anak,” paparnya saat ditemui Tribunjateng.com, Senin (22/7/2019).
Dilanjutkan Rossi, ia jarang menikmati sate daging, dan sangat senang bisa diberikan sate untuk sarapan pagi.
“Sangat senang tentunya, karena saya jarang makan sate. Tak hanya saya teman-teman saya juga senang bisa menikmati sate secara cuma-cuma,” katanya.
Sementara itu Taufiq pemilik lapak, sengaja membagi sate gratis hampir sepekan lebih.

“Dari 15 Juli sampai 23 Juli 2019 mendatang saya gratiskan sate untuk anak-anak yang datang ke lapak saya. Memang sengaja saya lakukan, karena saya ingin berbagi untuk anak-anak yang jarang makan sate jelang Hari Anak Nasional,” paparnya.
Diterangkan Taufiq, untuk porsi yang digratiskan ia tak membatasi setiap harinya.
“Lapak saya buka dari pukul 06.00 WIB, dan tutup sekitar pukul 10.00 WIB. Jika ada anak-anak datang saya berikan sate secara gratis,” terangnya.
Taufiq sendiri mangaku tak merasa rugi dengan membagikan sate ke anak-anak.
“Entah berapa porsi yang sudah saya gratiskan, saya tidak merasa rugi karena bagi saya, berbagi merupakan pintu rezeki,” tambahnya.(Laporan Wartawan Tribun Jateng/ Budi Susanto)