Puncak Hari Jadi Kota Salatiga ke 1269, Digelar Kirab Budaya
Memperingati hari jadi Kota Salatiga yang ke 1269 Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menggelar kirab budaya sebagai rangkaian acara puncak, Sabtu (27/7
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nafiul Haris
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Memperingati hari jadi Kota Salatiga yang ke 1269 Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menggelar kirab budaya sebagai rangkaian acara puncak, Sabtu (27/7/2019).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Salatiga Sri Danujo mengatakan kirab budaya diikuti sebanyak 15 kelompok kesenian asal Kota Hati Beriman di antaranya drumblek, persatuan duta wisata, teklek werto werti, dewan kesenian salatiga, dan barongsai.
“Kami juga melibatkan mahasiswa asal Maluku yang sedang kuliah di UKSW Salatiga untuk turut serta kirab dengan mengenakan kain tenan daerahnya. Ada juga kereta Belanda yang selama ini dikoleksi teman-teman pecinta sejarah, serta kelompok reog,” terangnya kepada Tribunjateng.com, di Rumah Dinas Walikota Salatiga, Sabtu (27/7/2019)
Danujo menyampaikan pada kirab kali ini mengangkat cerita prasasti plumpungan yang disimbolkan peserta kirab dengan mengenakan pakaian khusus Salatiga tempo doele.
Prasasti plumpungan sendiri bercerita mengenai pemimpin kala itu Raja Bhanu yang menyerahkan kekuasaan atas Salatiga kepada Sidhawati.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto berharap menginjak usia Kota Salatiga ke 1269 kedepan seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat semakin sinergis. Sehingga kekayaan budaya yang dimiliki sebagaimana terlihat dalam kirab tetap dapat terjaga serta memotivasi kebersamaan sekarang.
“Lewat kirab budaya tadi, saya juga ingin menunjukkan kalau masyarakat Salatiga ditengah kemajuan teknologi tetap merawat dan mencintai serta melestarikan kebudayaan asli daerahnya,” katanya
Yuliyanto menegaskan kebudayaan merupakan suatu yang berharga karena telah ada lama sebelum negara Indonesia berdiri dan penting untuk dilestarikan. Kegiatan kirab sendiri adalah acara rutin setiap tahun bertepatan hari jadi Kota Salatiga. Hari jadi kali ini sendiri mengusung tema khusus Salatiga tempoe doele.
“Pada sisa kepemimpinan saya, Pemkot Salatiga berfokus pada pembangunan wilayah dengan mengacu sejarah tempoe doeloe agar semakin dicintai masyarakatnya,” jelasnya (ris)