Warga Sleman Resah Ada Patok Dirjen Perkeretapian, Diduga untuk DED Jalur Semarang-Borobudur-Patukan
Warga dusun Senden Desa Sumberadi, Kecamatan Sleman diresahkan adanya pematokan dengan tanda Ditjen Perkeretaapian.
TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - Warga dusun Senden Desa Sumberadi, Kecamatan Sleman diresahkan adanya pematokan dengan tanda Ditjen Perkeretaapian.
Dari penelusuran wartawan Tribun Jogja, patok yang terpasang berupa semen permanen dengan cat kuning bertuliskan Ditjen Perkeretaapian juga ada patok kayu yang tertancap di halaman rumah warga maupun sawah.
Nanda (43) seorang warga Senden yang halaman rumahnya terpasang patok kayu, saat ditemui Rabu (31/7/2019) mengatakan pemasangan patok tersebut berlangsung sehari sebelumnya.
Ia merasa kaget ketika ada petugas datang dan langsung memasang patok.
"Enggak kulonuwun langsung matok. Ga ada sosialisasi atau konfirmasi langsung masang patok. Enggak ada sopan-sopannya sekali," ujarnya.
Rumah dengan tanah seluas 323m² yang ia tempati sendiri sudah tersertifikasi hak milik.
Ia pun cemas jika nanti ia harus angkat kaki dari tanah kelahirannya.
Ia sempat bertanya kepada petugas yang datang, dan mendapat informasi petugas tersebut akan datang lagi untuk melakukan survei.
"Katanya untuk stasiun. Sekarang kita juga harap-harap cemas. Sudah sejak kecil di sini dan ini sertifikat milik pribadi. Buat rumah juga pinjam uang, prihatin karena potong-potong gaji," keluhnya.
Sementara itu Dedy Widayatno, Sekdes Sumberadi mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya pemasangan patok tersebut.
Yang berkepentingan pemasangan patok pun tidak berkomunikasi dengan pihak desa.
"Harus melalui desa. Karena kita yang punya wilayah. Andaikata itu dari pemerintah, pasti kita dampingi. Bentuk apapun setidaknya ada surat dulu, baru sosialisasi ke warga, terus action," paparnya.
Alhasil tindakan pematokan itu pun membuat resah warga. Karena selain tanah rumah warga, patok itu juga tertancap di lahan produktif.
Selain sawah di sana juga ada kolam ikan dan pengairan.
"Paling enggak ada komunikasi ada surat, visi misinya apa, kalau dari pemerintah kan akan kami dukung, untuk kemudian sosialisasi," imbuhnya.