Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Video Vlog Penelusuran Pohon Sengon Gunungpati Terduga Penyebab Pemadaman Listrik di Jawa

Lokasi ledakan aliran listrik di Kampung Malon RT 1 RW 6, Kelurahan Gunungpati Semarang yang disebut-sebut menyebabkan listrik padam

Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Lokasi ledakan aliran listrik di Kampung Malon RT 1 RW 6, Kelurahan Gunungpati Semarang  yang disebut-sebut menyebabkan pemadaman listrik di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten masih dipasangi garis polisi. 

Terdapat dua lokasi yang dipasang garis polisi, yaitu di tegalan warga dan di pertigaan yang berjarak sekitar 100 meter.

Di lokasi pertama yang berada di tegalan warga, banyak  pohon yang ditebang. 

Ada pohon sengon, mahoni, dan randu. 

Pohon-pohon tersebut memiliki tinggi yang hampir sama dengan kabel SUTET. 

Sedangkan ledakan pertama berasal dari pohon randu.

"Kemarin kejadian hari Minggu, sekitar jam 11 siang.

Ledakan pertama dari kabel wifi.

Suaranya kenceng kayak bom.

Lalu merembet dan 3 titik wifi meledak semua.

Pohon-pohonnya ikut meledak," ucap Supratiyo, ketua RT 1 RW 6, Kampung Malon, Selasa (6/8/2019).

Ia saat kejadian tengah selesai kerja bakti bersama warganya.

Kemudian menghubungi pihak PLN agar segera memutus saluran listrik.

"Agar tidak merembet ke SUTET maka aliran listrik harus dimatikan.

Pohon-pohon harus segera ditebang," lanjutnya.

Pohon-pohon yang tinggi kemudian ditebang agar tidak meledak.

Dari pantauan Tribunjateng.com, kabel SUTET yang melintasi Kampung Malon memang terlihat rendah dan pohonnya yang berada di bawah kabel memiliki tinggi yang hampir sama.

Terlihat beberapa ruas kabel SUTET tergesek dan berwarna putih. 

Diduga ledakan berasal dari gesekan kabel wifi yang melintasi pohon-pohon. 

Selasa siang, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang melakukan olah tempat kejadian perkara lokasi ledakan jaringan SUTET ini.

Olah TKP dilakukan di kebun tempat terbakarnya lima batang pohon akibat ledakan jaringan Sutet.

Tim Labfor bersama Inafis Polrestabes Semarang didampingi petugas PLN memeriksa kabel telepon dan pohon yang terbakar.

Polisi juga memasang garis polisi di ladang yang berada di samping jalan tersebut.

"Data yang dikumpulkan berkaitan dengan aspek-aspek teknis kemudian gejala dan akibat yang ditimbulkan," ujar Kalabfor Cabang Semarang, Kombes Pol Nursamran Subandi di lokasi.

Pihaknya belum dapat memastikan kapan hasil penyidikan Tim Labfor akan keluar.

Penyidikan juga melibatkan tim dari PLN untuk mancari tahu penyebab ledakan tersebut.

"Ini investigasi menyeluruh.

Mencari tahu penyebabnya supaya ke depan ada antisipasi.

Kerja sama PLN dengan petugas keamanan," katanya.

Manajer PLN Unit Semarang Ricardo Siregar mengatakan tidak terjadi kerusakan instalasi akibat kejadian tersebut.

Namun, pihaknya tidak dapat menyampaikan penyebab ledakan.

"Sudah lancar, sekarang sudah beroperasi," katanya.

Kejadian ini berawal ledakan yang muncul dari jaringan Sutet dan menyambar pohon randu di bawahnya, Minggu (4/8/2019) pukul 11.20.

Ketika itu warga sekitar tengah selesai menjalankan gotong royong memasang bendera dan mengecat jalan.

Melihat pohon randu terbakar, warga kemudian mencoba memadamkan menggunakan alat seadanya.

Api juga membakar kabel jaringan telpon.

Selang setengah jam terdengar suara gemuruh dan kembali terjadi ledakan.

"Ada suara gemuruh warga saya suruh menjauh.

Ternyata meledak lagi dan ada korban.

Korban tidak sadarkan diri," ungkap Supraptiyo.

Korban diketahui bernama Muhammad Said dan Usep Aprianto.

Said terpental saat terjadi ledakan kedua.

Sementara Usep terkena ledakan saat mencoba menolong Said.

Korban mengalami luka di bagian kaki dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Total terjadi lima kali ledakan yang menyambar pohon di lokasi kejadian.

Akibatnya, lima pohon sebagian dahannya hangus terbakar.

Pohon tersebut adalah pohon randu, mahoni, dan sengon.

Warga kemudian menebang pohon itu untuk menghindari kejadian serupa.

"Saya sampaikan kepada masyarakat untuk ada kesadaran karena ini jaringan besar, kejadian seperti kemarin kan menakutkan sekali.

Mudah-mudahan tidak terulang.

Saya mohon yang punya pohon tinggi besar ditebang," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan  pascapadamnya listrik di Jakarta, Banten dan Jabar, Tim Polda Jawa Tengah yang diwakili Dirreskrimsus dan Tim, Dir Pam Obvit dan tim, Ditkrimum Polda Jateng, Reskrim Polrestabes Semarang, dan juga Reskrim Polres Semarang melakukan audiensi dengan pihak UPT PLN Ungaran, Senin (5/8/2019).

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja menyampaikan, berdasarkan hasil audiensi dan olah TKP guna mengetahui penyebab pasti terjadinya Blackout tersebut dihasilkan beberapa temuan fakta.

Cek ke TKP juga bersama pihak PLN seperti Yan Bahrir selaku bagian rencana dan evaluasi, Andhika Unit Pelayanan Pembagian Beban (UP2B) dan Yulias Bagian Teknis Transmisi.

Kemudian ditemukan, faktor utama terjadinya gangguan dari Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Ungaran mengalami gangguan tidak kuat menahan daya beban pada tanggal 4 Agustus siang.

"Hasil laporannya adalah, setelah dicek dan ditelusuri penyebabnya adalah di tower transmisi 434 - 435 di Desa Malon Kecamatan Gunungpati.

Line transmisi tersebut rusak dikarenakan adanya flash (loncatan listrik) yang disebabkan oleh adanya pohon yang sudah di luar batas ROW (Right of Way) dengan tinggi lebih 8,5 M.

Karena tegangan sangat tinggi. loncatan listrik itu mengakibatkan terjadinya ledakan.

Dapat mencederai orang di sekitarnya dikuatkan dari hasil olah TKP.

Pohon sudah dilakukan penebangan sore hari itu juga," kata Kombes Agus.

Selain itu, lanjutnya, meneruskan laporan Yan Bahrir Bagian Ren dan Evaluasi menambahkan bahwa dirinya (pihak PLN) akan membentuk tim investigasi dari PLN Pusat.

"Timbulnya ledakan bukan akibat dari sabotase ataupun terorisme.

Sampai laporan ini dibuat, suplai listrik ke wilayah barat melalui 2 jalur utara dan selatan sudah pulih, namun bertahap menunggu stabilnya putaran turbin," terangnya. (like adelia/jamal a nashr)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved