Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hari Pramuka

Jumlah Tepuk Pramuka Ada 13 Tepukan, Ternyata Punya Makna Mendalam

Pramuka erat kaitannya dengan kegiatan yang bersinggungan dengan alam, kedisiplinan, Api unggun, semapore, sandi morse, serta tepuk Pramuka.

Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Fajar Eko Nugroho
Lomba Tata Upacara Pramuka 

TRIBUNJATENG.COM - Hari Pramuka di Indonesia hari ini, 14 Agustus 2019, banyak diisi sejumlah kegiatan positif yang mengajarkan mengenai isi dari Dasa Dharma Pramuka.

Kebanyakan, Pramuka erat kaitannya dengan kegiatan yang bersinggungan dengan alam, kedisiplinan, Api unggun, semapore, sandi morse, serta tepuk Pramuka.

Ya, Tepuk Pramuka adalah hal yang sering dilakukan di dalam kegiatan kepramukaan.

Hal ini biasa dilakukan di sela-sela acara atau ketika istirahat sebagai penyemangat dalam kegiatan.

Tepuk Pramuka ini sendiri biasanya dimulai dengan aba-aba dari pembina.

Lalu peserta kegiatan Pramuka akan melakukan tepuk Pramuka tersebut.

Nah, setelah sekian kali kamu melakukannya, Kira-kira tahukah kamu apa makna tersembunyi di balik tepuk Pramuka?

Ya, tapuk pramuka ini bukan sekedar tepuk tangan biasa lho.

Tepuk Pramuka terdiri dari 13 kali tepukan jika dijumlah.

Tidak percaya? Coba saja.

Angka 13 dalam tepuk Pramuka melambangkan jumlah dari Tri Satya Pramuka (3) dan Dasa Dharma Pramuka (10).

Tri Satya adalah sumpah yang diucapkan oleh seorang Pramuka, baik dari golongan Penggalang, Penegak, Pandega, maupun anggota dewasa.

Tri Satya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia.

2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.

3. menepati Dasa Dharma.

Dhasa Dharma sendiri adalah 10 pedoman bagi Pramuka dalam bertingkah laku dalam kesehariannya.

Dasa Dharma Pramuka

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

3. Patriot yang sopan dan kesatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin, trampil dan gembira

7. Hemat, cermat dan bersahaja

8. Disiplin, berani dan setia

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan

Selain bermakna begitu dalam, ternyata tepuk Pramuka yang berjumlah 13 tepukan tangan ini memiliki manfaat yang baik.

Dilansir dari theayurveda, tepuk tangan bisa membantu kecerdasan anak, meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, dan mampu mengurangi stres.

Hal inilah yang membuat tepuk Pramuka biasa dilakukan disela-sela kegiatan Pramuka untuk membuat peserta tetap sehat, dan semangat.

Sejarah Gerakan Pramuka

Berawal tahun 1961, Presiden Soekarno memerintahkan penggabungan semua organisasi kepanduan dalam satu wadah.

Rencana tersebut untuk menyatukan berbagai organisasi gerakan pemuda yang ada di Indonesia.

Untuk mewujudkan ini, dibentuklah panitia yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Dr. Prijono, Achmadi, Moeljadi Djojomartono, dan Dr. Azis Saleh.

Dari kepanitiaan tersebut, terbit Keppres Nomor 109 Tahun 1961 tertanggal 31 Maret 1961.

Pembuatan Keppres Nomor 109 Tahun 1961 tertanggal 31 Maret 1961menimbulkan kontroversi karena tidak melibatkan Hamengku Buwono IX, Azis Saleh, dan Moeljadi Djojomartono.

Ada dugaan, pembuatan Keppres Nomor 109 Tahun 1961 juga bermuatan ideologi komunis karena peran Prijono dan Achmadi yang saat itu dituding beraliran komunis.

Dr. Azis Saleh yang mengetahui hal tersebut bergegas menemui Soekarno dan menjelaskan permasalahan Keppres yang ternyata sudah ditandatangani Soekarno.

Soekarno yang mendengar hal tersebut, segera memerintahkan untuk tidak menerbitkan Keppres tersebut dan menggantinya dengan Keppres No 238 tahun 1961.

Keppres tidak ditandatangani Presiden Soekarno

Penandatanganan Keppres No 238 tahun 1961 juga menimbulkan permasalahan. Penyusunan konsep Keppres No 238 tahun 1961 dikerjakan di kediaman Dr Azis Saleh di Jalan Borobudur 18, Jakarta.

Ketika Keppres No 238 tahun 1961 telah disusun, aturan ini tidak bisa segera ditandatangani Soekarno karena tengah berada di luar negeri.

Akhirnya, Keppres dibawa kepada Perdana Menteri Ir H Djuanda.

Djuanda merupakan perdana menteri ke-10 sekaligus terakhir di sistem pemerintahan parlementer tahun 1957-1959 sekaligus pencetus Deklarasi Djuanda.

Djuanda awalnya belum bersedia menandatangani Keppres No 238 tahun 1961 karena belum mengetahui maksud dari penandatanganan undang-undang tersebut.

Setelah mendapatkan penjelasan dari Dr Azis Saleh, Djuanda mencoba menelepon Soekarno untuk mengonfirmasi hal tersebut.

Setelah mendapatkan izin dari Soekarno, akhirnya Djuanda bersedia menandatangani Keppres tersebut.

Pelantikan Mapinas

Dikutip dari pramukaria.id, pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar 10.000 Pramuka.

Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Pramuka yang diperingati hingga sekarang.

Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara Kwarnas, diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Warna Seragam

Pemilihan warna cokelat dalam seragam pramuka ini memiliki tujuan khusus.

Seperti yang diketahui, pada film-film yang bertajuk kepahlawanan pemerannya biasa menggunakan baju berwarna cokelat.

Sehinnga salah satu tujuan penggunaan seragam pramuka berwarna coklat yaitu bertujuan agar para anggota pramuka tidak melupakan jasa-jasa para pahlawan yang terlah berjuang untuk negara.

Selain itu warna cokelat pada seragam pramuka juga dapat melambangkan warna tanah air Indonesia.

Cokelat muda pada baju menggambarkan air yang mengalir, sedangkan warna cokelat tua pada rok atau celana menggambarkan warna tanah di negara kita.

Tujuan lain pemilihan warna cokelat yaitu warna warna cokelat dianggap tidak mudah kelihatan kotor saat kita sedang bertualang, seperti yang sering dilakukan para anggota Pramuka.

Arti Lambang Pramuka

Lambang Gerakan Pramuka tunas kelapa mengandung arti kiasan sebagai berikut:

Buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).

Buah kelapa tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.

Kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun.

Kelapa tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.

Akar kelapa kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.

Kelapa pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama. (*/berbagai sumber)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Bukan Tepuk Tangan Biasa, Inilah Makna Tersembunyi di Balik 13 Kali Tepuk Pramuka

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved