Pakai Seragam PNS dan Berdinas 10 Bulan, Rupanya Warga Kebumen Ini Korban Penipuan, Ini Modusnya
Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi idaman banyak orang di negeri ini.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi idaman banyak orang di negeri ini.
Kesejahteraan cukup hingga masa depan terjamin jadi alasan sebagian masyarakat mengejar profesi itu.
Status PNS bahkan oleh sebagian orang masih menjadi tolak ukur keberhasilan dalam strata sosial.
Tak ayal banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi ASN, dengan beragam cara ditempuh.
Banyaknya masyarakat yang terobsesi menjadi PNS tak ayal dimanfaatkan sejumlah oknum untuk melancarkan aksi penipuan berkedok perekrutan PNS.
Baru-baru ini Polres Kebumen membongkar kasua penipuan.
Kedok pelaku bisa menjadikan ASN dengan imbalan sejumlah uang.
• Kisah Dusun yang Lenyap Akibat Letusan Kawah Sileri Dieng, Kini Jadi Lahan Pertanian Subur
• Pria Bujang 38 Tahun Ini Rudapaksa 2 Anak Tetangganya, Diiming Imingi Main Game di Handphone
Polres Kebumen berhasil menangkap tersangka CS (42) warga Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten.
Ia dilaporkan oleh empat korbannya yang semuanya warga Desa Pesuningan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen.
Tak tanggung-tanggung, tersangka telah menerima uang sebesar Rp 155 juta dari para korban yang ingin menjadi ASN di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dijelaskan Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede saat konferensi pers, tersangka ditangkap berdasarkan laporan korban yang merasa ditipu oleh tersangka.
"Kepada para korban, tersangka mengaku sebagai PNS di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berkantor di Banyumanik Semarang," katanya
Kejahatan pelaku terbongkar kala para korban mencurigai kejanggalan nomor NIKnya.
Saat ditelusuri, NIK yang diklaim milik tersangka ternyata tidak tercantum di kementerian tersebut.
Sebelum kasus itu terbongkar, untuk memuluskan aksinya, tersangka melakukan berbagai upaya untuk mengelabuhi korban.