Kecam Rasisme, Gubernur Papua Lukas Enembe: Ini Seperti Kolonialisme Indonesia Terhadap Papua
Gubernur Papua, Lukas Enembe menuturkan bahwa rasisme seharusnya tidak terjadi di Indonesia.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Gubernur Papua, Lukas Enembe menuturkan bahwa rasisme seharusnya tidak terjadi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Lukas Enembe di acara Mata Najwa, Rabu (21/8/19).
Mulanya, Najwa Shihab meminta LUkas untuk memberikan penjelasan.
"Pak Gubernur ada komentar mengenai permintaan maaf Ibu Khofifah dan pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan 'emosi boleh tetapi lebih baik saling memaafkan', apa lagi yang seharusnya bisa dilakukan," tanya Najwa Shihab.
Lukas lalu mengatakan ada sejumlah ucapan yang tidak baik ditujukan kepada masyarakat Papua.
Ia menilai hal itu sebuah bentuk rasisme.
"Jadi ini banyak sekali terjadi,siapapun di dunia ini, namanya rasisme dibenci di seluruh dunia," tambahnya.
Lukas mengatakan bahwa rasisme yang dialami sekarang sama seperti rasisme yang dilakukan Belanda ke Indonesia waktu itu.
"Jadi saya harap orang Indonesia sudah 74 tahun merdeka, sadar itu, kita sama seperti era kolonial. Apa bedanya?," ungkap Lukas Enembe.
Belanda menjajah kita 350 tahun, menyebut kita monyet, sekarang ini terulang lagi jadi saya anggap ini kolonialisme Indonesia terhadap Papua, ini pemicu utama," imbuh Lukas Enembe.
Ia menuturkan bahwa kolonialisme terhadap Papua dan membuat hal lainnya terpicu.
"Jadi karena kerap kali terjadi, ini pemicunya membuat yang lain terungkap?" tanya Najwa Shihab.
"Ini pemicu utamanya yang terjadi di Papua. Jadi saya pikir sudah 74 tahun merdeka, NKRI kita jaga, Bhineka Tunggal Ika kita jaga. Dari Sambang - Merauke juga harus dijaga," sebut Lukas.
Lukas mengatakan bahwa di Papua ada beragam etnis.
"Di Papua itu multi etnis. Saya kemarin lihat yang demo-demo itu, saya ngomong kepada mereka, apa yang mau kalian sampaikan, sampaikan kepada saya, saya akan teruskan ke pemerintah pusat."