Breaking News:

Perusahaan Ini Larang Karyawan Bicara Soal Politik di Kantor, Bukan Agar Fokus Tapi Saling Hormati

Mereka menolak Google bekerja sama dengan badan imigrasi AS, seperti Immigration and Customs Enforcement (ICE) dan Customs, Border Protection (CBP).

Editor: deni setiawan
Yudha Pratomo/KompasTekno
Logo Google pada bagian depan kantor Google di kawasan Mountain View, California, Amerika Serikat. 

TRIBUNJATENG.COM - Google mengumumkan peraturan baru yang diperuntukkan bagi para pegawainya.

Aturan tersebut melarang para Googlers --istilah untuk pegawai Google-- untuk berdebat tentang isu politik di ruang kerja.

Mereka juga diminta untuk tidak berkomentar yang tidak pantas tentang informasi perusahaan.

Menurut Google, peraturan itu dibuat agar Googlers bisa saling menghormati dalam komunikasi internal.

Tentunya dengan melarang mereka berkomentar yang bisa membuat pegawai lain tidak diterima.

"Jangan mengejek, nama panggilan, atau menyerang pribadi secara spesifik. Buatlah komentar yang menghormati tentang dan kepada rekan Googlers-mu," tulis aturan baru itu.

Aturan yang sedikit mirip sebenarnya sudah bergulir tahun lalu, sejak kasus James Damore, yang diketahui pernah mengedarkan memo setebal 10 halaman secara internal yang bernada seksis.

Ia mengatakan, karyawan teknisi di Google kurang sesuai jika diisi perempuan.

Walhasil, Damore dipecat CEO Google, Sundar Pichai.

"Saat berbagi informasi dan gagasan dengan kolega membantu membangun komunitas, mengganggu hari kerja dengan berdebat tentang politik atau isu terkini tidak (membangun komunitas)," tulis aturan terbaru Google untuk pegawainya.

Beberapa pihak menilai aturan ini akan menekan kegiatan aktivisme di internal.

"Tugas utama kami adalah bertanggung jawab dengan tugas yang telah diberikan saat direkrut, bukan untuk menghabiskan waktu berdebat tentang topik di luar pekerjaan," tulis aturan lainnya.

Menurut Google, hal ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan pengguna dan integritas Google sebagai perusahaan teknologi kelas global.

"Bekerja di Google membutuhkan tanggung jawab yang besar. Sangat penting bagi kami menghormati kepercayaan itu dan menjunjung tinggi integritas produk dan layanan kami."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved