Dua Pemain Baru PSIS Semarang Tampil Apik saat Jalani Debut
CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya, memberikan apresiasi dua pemain yang menjalani debut dalam laga kontra Arema FC, di Stadion Kanjuruhan, Malang
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya, memberikan apresiasi dua pemain yang menjalani debut dalam laga kontra Arema FC, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (31/8) lalu. Kedua pemain tersebut, yakni striker Claudir Marini Junior dan gelandang Finky Pasamba.
Claudir Marini sebetulnya muka lama rasa baru di skuat Mahesa Jenar. Striker berpaspor Brasil itu baru bisa mencicipi ketatnya kompetisi Liga 1 pada pekan ketujuhbelas, setelah sebelumnya fokus menyembuhkan cedera retak tulang fibula yang ia dapat dalam sebuah laga uji coba, pada April silam.
Adapun Finky Pasamba merupakan rekrutan anyar, yang baru menjalani debut bersama PSIS.
"Finky memang kami beli untuk perbaiki lini tengah PSIS yang belakangan ini performanya kurang baik. Waktu lawan Arema kemarin Finky bermain sangat bagus, tegas dan mampu mengomando lini tengah dengan baik," kata Yoyok Sukawi, demikian sapaan AS Sukawijaya, Senin (2/9).
Menurut Yoyok, karakter mantan penggawa Borneo FC yang berani bermain 'ngeyel' di tengah merupakan pemain yang dibutuhkan PSIS.
"Yang kami butuhkan untuk back-up pertahanan di tengah ya karakter sepertiFinky ini. Mudah-mudahan dia bisa tampil konsisten di situ," imbuh Yoyok.
Sementara untuk Claudir Marini Junior, Yoyok mengatakan, ia sangat bersyukur pemain berkepala pelontos itu akhirnya bisa lebih cepat pulih dari perkiraan.
Semula, Claudir diperkirakan baru bisa dimainkan di putaran kedua Liga 1 tahun ini. Namun ternyata PSIS bisa memainkan eks-striker Corinthians itu lebih cepat, yakni menghadapi Arema FC pada laga pamungkas putaran pertama. Hasilnya pun memuaskan, Claudir berhasil mencetak gol penyama kedudukan, dan memaksa pertandingan berakhir 1-1.
Semula, Claudir diprediksi baru akan sembuh pada akhir Agustus, namun pemain berusia 26 tahun itu bisa sembuh lebih cepat. Claudir sudah terlihat bergabung dalam latihan PSIS, sejak 12 Juli lalu.
Yoyok mengungkapkan, pasca Claudir didiagnosis cedera retak tulang, pihaknya berusaha keras agar striker pengganti Bruno Silva itu bisa sembuh.
Salah satu solusinya dengan menggandeng fisioterapis asal Brasil, Izase Emilio Cugnier Filho, yang kini menjadi pelatih fisik PSIS. Sebelum menangani Claudir, Emilio pernah menjadi fisioterapi pribadi dua pemain Persebaya Surabaya di musim 2018, yakni Otavio Dutra dan David Da Silva.
"Dari awal kami mati-matian untuk mengupayakan kesembuhan Marini karena kami sudah tahu kualitas dia memang di atas rata-rata striker asing di Indonesia.
Dia komplet, kuat tahan bola, teknik tinggi, dan cepat. Eksekusi bola matinya juga mematikan," kata Yoyok.
Dalam kesempatan terpisah, Finky saat dihubungi mengatakan dirinya cukup terkesan dengan antusiasme suporter PSIS dalam laga away kontra Arema FC.
"Banyak suporter yang datang walaupun jauh dari Semarang. Bagi saya pribadi, saya akan terus kerja keras untuk berikan yang terbaik buat PSIS," kata Finky. (arl)