Ini Pesan Terakhir BJ Habibie Sebelum Wafat, Pemerintah Tetapkan Hari Berkabung Nasional
Presiden ketiga RI BJ Habibie wafat pada Rabu (11/9) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Sebelum wafat, Habibie menyampaikan sebuah pesan terakhir
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Presiden ketiga RI BJ Habibie wafat pada Rabu (11/9) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Sebelum wafat, Habibie menyampaikan sebuah pesan terakhir kepada Arief Rachman, sahabatnya.
Menurut Arief Rachman, B.J Habibie meninggal dunia tepat setelah azan magrib. Sebelum wafat, Habibie menyampaikan sebuah pesan kepada Arief.
"Ketika beliau bisa bicara, beliau menitipkan supaya bangsa ini tidak tercerai-berai," tutur Arief di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (11/9).
B.J Habibie juga berpesan agar dunia pendidikan Indonesia semakin maju. Habibie mengatakan kepada Arief, "Kamu tidak hanya jadi pengajar, tapi juga pendidik. Didiklah bangsa ini sebaik-baiknya," ujar Arief mengutip pesan Habibie kepada dirinya.
Arief juga menyampaikan pesan Habibie kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan. Habibie berpesan agar masyarakat tidak melupakan Pancasila dan ilmu sebagai tonggak bangsa.
Sebelum meninggal, keluarga dekat sudah berkumpul di RSPAD Gatot Subroto, tempat Habibie dirawat.
Diketahui, Habibie telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019. Presiden ketiga RI BJ Habibie tutup usia. Habibie meninggal di RSPAD Gatot Subroto dalam usia 83 tahun.
"Benar, pukul 18.05 WIB," ujar Kepala RSPAD Gatot Subroto Mayjen TNI Dokter Terawan.
Putra kedua BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie menjelaskan, ayahanda tercinta meninggal dunia salah satunya karena faktor usia.
"Alasan kenapa meninggal adalah karena sudah menua faktor usia. Kemarin saya katakan bahwa gagal jantung yang mengakibatkan penurunan itu, kalau memang organ-organ itu degenerasi melemah, menjadi tidak kuat lagi," ujar Thareq.
Dijelaskan, tim dokter sudah berusaha dengan sekuat tenaga dan usaha yang terbaik. "Tidak ada yang bisa dibuat apa-apa lagi mohon doanya, terima kasih. Mohon pengertian bahwa kami dalam keadaan berduka. Terima kasih terima kasih banyak," ujarnya.
Terpisah, Mensesneg Pratikno mengatakan mendiang BJ Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. "Akan dimakamkan di sebelah almarhum Bu Ainun," kata Pratikno.
BJ Habibie dan Ainun akan menempati slot nomor 120-121 di TMP Kalibata. Besok akan dilaksanakan pula upacara yang dipimpin Presiden RI mulai pukul 08.00 WIB.
Pemerintah lanjut Pratikno juga menetapkan hari berkabung nasional. Untuk instansi pemerintahan dan lembaga negara wajib mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari hingga hingga tanggal 14 September 2019.
"Presiden memerintahkan kepada saya mempersiapkan semua yang diperlukan, memfasilitasi keluarga, termasuk malam ini, upacara besok kami koordinasi dengan Garnisun disiapkan dua tempat pemakaman di sebelah Almarhum Ainun di slot 120-121. Besok upacara akan dipimpin oleh Bapak Presiden. Mohon doanya saja," ujar Pratikno.
Jokowi Berduka
Presiden Joko Widodo turut berbela sungkawa atas meninggalnya BJ Habibie. Jokowi mengaku belum sempat bertemu dengan BJ Habibie lantaran lima menit sebelum datang ke RSPAD, BJ Habibie telah menghembuskan napas terakhirnya.
"Tetapi tiga hari yang lalu menengok beliau, tetapi ya sama tidak bisa berbicara dengan beliau. Selalu setiap persoalan dengan negara kita, persoalan ekonomi, persoalan kebangsaan, beliau selalu langsung menyampaikan solusinya," ungkap Jokowi.
"Seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah menyampaikan duka mendalam, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah Bapak Profesor BJ Habibie tadi jam 18.05 WIB," ujar Jokowi.
Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka saat melayat ke RSPAD.
Pesan Terakhir
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie yang juga merupakan keponakan dari BJ Habibie sempat datang menjenguk di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Rabu sore. Dia mengungkapkan pihak keluarga telah menerima informasi dari pihak dokter yang mengabarkan mengenai kondisi terakhir BJ Habibie.
"Sebenarnya kemarin kami mendapat sinyal dari Pak Rudy bahwa sinyal dari pak dokter sudah dekat. Saat itu kami langsung berdoa agar ada mukjizat," kata dia.
Sebelum meninggal, kata dia, BJ Habibie sempat menyampaikan sejumlah pesan terakhir.
"Dua minggu yang lalu beliau ingin datang ke Gorontalo. Pak Habibie terakhir bicara sama saya tentang pesawat R20, sampai 2 jam. Beliau sangat sedih. Ingin rencana itu terwujud," kata dia.
Pihak keluarga sangat kehilangan sosok BJ Habibie. "Kami keluarga merasa sangat kehilangan," tambahnya.(Tribun Network/fel/gle/wly)