Kisah Yuliana, Wisudawan Politeknik Bina Trada Semarang, Kerja Jadi Buruh Cuci untuk Biaya Kuliah
"Juga biaya yang biasa dikeluarkan mahasiswa semisal fotokopi untuk jurnal, dan buku-buku," lanjutnya
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jika sudah memiliki tekad kuat, maka halangan sebesar apapun akan diterjang sekuat tenaga.
Hal tersebut tercermin dalam diri The Yuliana Dewi Susilo (22), mahasiswi yang harus bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.
Yuliana merupakan mahasiswi prodi D3 Teknologi Bank Darah di Politeknik Bina Trada Semarang.
Sekilas tak ada yang berbeda dari Yuliana.
Ia tampak seperti mahasiswa pada umumnya. Namun, cerita kerjakerasnya dalam berkuliah dapat menjadi inspirasi bagi sesama.
Ditemui Tribun Jateng di kampus Politeknik Bina Trada, Jalan Sambiroto Raya no. 64 D, Tembalang, Semarang, Kamis (12/9/2019), Yuliana menceritakan perjuangannya untuk bisa mengenyam perkuliahan.
"Memang dari keluarga ekonominya kurang. Tapi saya ingin sekali berkuliah. Maka saya bekerja," ungkapnya.
Bungsu 6 bersaudara ini bertekad untuk bekerja untuk tidak merepotkan orangtuanya.
Beragam jenis pekerjaan pun dilakoninya.
Di antaranya menjadi buruh cuci dan gosok di laundry, hingga bekerja di playground atau wahana permainan anak di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Semarang.
Uang gaji dari berbagai pekerjaan tersebut, ia sisihkan untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk biaya perkuliahan.
"Juga biaya yang biasa dikeluarkan mahasiswa semisal fotokopi untuk jurnal, dan buku-buku," lanjutnya.
Yuliana sebenarnya telah mulai bekerja sejak duduk di bangku SMK. Saat itu ia bekerja di salah satu toko servis ponsel.
"Kemudian saya berpikir, saya ingin lebih maju lagi dari ini. Maka, saya mencari informasi perkuliahan dan berkuliah di Politeknik ini mulai 2016," paparnya.
Perempuan asal Mranggen, Demak itu mengaku memiliki cita-cita bekerja di bidang kesehatan.
Ibunya lah yang mendorongnya untuk bekerja di bidang tersebut, sebelum ibunya meninggal karena penyakit Kanker.