Santri Hitung Uang Kunker Bombong Anggota DPRD Sragen yang Tak Pernah Dipakai, Jumlahnya Fantastis
Bombong Lukito Samudro (27), anggota DPRD asal Plosorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen tidak pernah mempergunakan uang kunjungan kerja
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Bombong Lukito Samudro (27), anggota DPRD asal Plosorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen tidak pernah mempergunakan uang kunjungan kerja (kunker) selama menjabat.
Anak kedua dari Abah Syarif Hidayatullah pemilik Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen ini mengaku selalu menyimpan uang tersebut di dalam lemari.
"Saya selalu simpan di lemari khusus untuk uang-uang itu, sejak kunjungan kerja pertama hingga sekarang," kata dia kepada Tribunjateng.com, (11/9/2019).
Setelah dihitung-hitung ketika Milad Ponpes Nurul Huda Sabtu (7/9/2019) kemarin, barulah didapat jumlah uang kunjungan kerjanya sebesar Rp 532.000.000.
Dirinya bahkan tidak menyangka, jumlah uang kunkernya selama lima tahun setengah miliar lebih.
"Rata-rata di setiap amplop berisi dua setengah juta, ada yang empat setengah, itu sekitar tiga tahun lalu, dua tahun ke sini SPPD nya naik bisa mencapai tujuh setengah juta," terang dia.
Perihal amplop yang dirinya tulis "syubhat" hanya ada satu amplop dan berisi Rp 10.000.000.
"Kalo uang kunker itu halal, soalnya itu perjalanan dinas ada suara ada undang-undang, tapi saya hanya tidak ingin menggunakannya," lanjut Bombong.
Ketika ditanyai mengenai gaji, dirinya mengaku hanya menggunakan 30% dari gajinya, sisanya digunakan untuk kegiatan sosial.
"Gaji saya gunakan, tapi hanya 30%, sisanya untuk kegiatan sosial seperti membangun jalan membangun masjid membantu perbaikan rumah-rumah yang dilakukan hampir seluruh Kabupaten Sragen. Tapi memang paling banyak ya di dapil 5, dapil saya," lanjut dia.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Bangsa (PKB) ini juga mengaku di periode kedua jabatannya dirinya akan tetap tidak menggunakan uang kunkernya.
"Sebenarnya saya tidak ingin mencalonkan lagi di periode ini. Bukan passion saya sebenarnya di politik, tapi ya bagaimana lagi dorongan dari masyarakat begitu kuat, Insyaallah saya akan amanah," lanjut dia.
Dirinya juga mengaku sebelum menjadi anggota DPRD, dirinya tidak pernah melakukan kampanye untuk mendapatkan suara.
Bahkan ketika dirinya didaftarkan menjadi anggota DPRD oleh salah satu santrinya, Bombong mengaku tidak tahu-menahu karena saat itu dirinya sedang di rawat di RS.
Anak kedua dari lima bersaudara itu juga mengatakan Abahnya selalu mengajarinya dalam tiga hal, disiplin, manajemen waktu dan bertanggung jawab.
"Dari awal saya bersih menjadi wakil rakyat juga harus bersih, diniati karena Allah semua akan berjalan sendiri-sendiri," pungkasnya. (uti)