Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kesaksian Pelaku Topo Pendem di Kebakkramat: Di Liang Lahat Panas dan Didatangi Makhluk Seram

Topo pendem atau tapa pendem yang dilakukan mbah Pani di Bendar Juwana Pati telah menjadi perhatian warga sekitar.

Mazka Hauzan naufal
Mbah Pani Topo Pendem 

TRIBUNJATENG.COM, PATI -- Topo pendem atau tapa pendem yang dilakukan mbah Pani di Bendar Juwana Pati telah menjadi perhatian warga sekitar.

Bahkan aparat desa dan kepolisian pun ikut memantau aksi nekat yang dilakukan pria ini? Apa itu tapa pendem?

Topo pendem adalah biasanya dihubungkan dengan topo ngeluweng dan topo sungsang.

Topo sungsang biasa dilakukan dengan membalikkan tubuh secara tergantung posisi seperti bayi sungsang kepala di bawaha kaki di atas.

Biasanya kakinya menggantung di dahan pohon seperti kelelawar atau kalong.

Topo Pendem Mbah Pani Juwana, Warga Ungkap Kesaksian soal Kondisi Lubang Kubur saat Digali

BREAKING NEWS: Duel Klasik PSIS Semarang Vs Persebaya Surabaya Tanpa Penonton, Ini Alasannya

Fokus : Bruno Silva, Nuhanahinu Hanahinu Hiyakk

Video Detik-detik 2 Bus di Banjarnegara Ugal-ugalan Ngebut, Bikin Kecelakaan Pemotor Tabrak Gerobak

Topo ngeluweng biasanya dilakukan dengan cara mengubur diri di tanah pekuburan atau tempat sangat sepi. Konon topo ini bertujuan untuk memunculkan penglihatan gaib, katanya setelah melakukan topo ini bisa melihat jin atau arwah-arwah gentayangan.

Topo pendem hampir sama dengan topo ngeluweng atau bahkan ada yang menyamakan ritual tirakat ini, Biasanya diawali puasa lalu tirakat dengan mengubur diri hidup-hidup dengan diberikan lubang untuk bernafas dari bambu atau pralon.

BANYAK GODAAN- Selama 5 hari menjalani topo pendem Sutarto banyak digoda makhluk halus, di Karanganyar Solo
BANYAK GODAAN- Selama 5 hari menjalani topo pendem Sutarto banyak digoda makhluk halus, di Karanganyar Solo (tribunjateng/suharno)

Pernah Dilakukan Warga Kebakkramat

Topo pendem juga pernah dilakukan warga Kebaksari, Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Sutarto (55) nekat mengubur diri selama lima hari untuk melakukan topo ngluweng/pendem di pekarangan rumahnya pada tahun 2014 lalu.

Aksi topo pendem ini dilakukan karena dirinya ingin berdoa supaya keluarganya, yakni anak dan cucunya dapat hidup bahagia dan sejahtera.

"Tujuan saya tidak cari ilmu, tetapi hanya ingin berdoa supaya anak cucu dapat hidup bahagia dan sejahtera," ujar Sutarto, Rabu (10/12/2014).

Kakek dua anak dan tiga cucu ini menuturkan dirinya membuat Kuburan sedalam dua meter.

Di dalam kuburan dilapisi papan sepanjang 1,5 meter untuk semedi dan setengah meter bagian atas ditimbun tanah. Adapun dalamnya 125 centimeter atau 1,25 meter

Namun di pinggir liang kubur ini diberi pralon yang fungsinya sebagai ventilasi udara dan untuk penyuplai telur dan minuman.

Aksi topo pendem dia lakukan mulai Kamis (4/12/2014) malam usai Maghrib atau pada malam Jumat Pon, dan menyudahi pertapaannya pada Selasa (9/12/2014) malam.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved