Kisah Pilu Bupati Budhi Sarwono Tolong PK Pengidap HIV yang Telantar di Jalan Mau Melahirkan
Malam Minggu, (14/9), tiba-tiba saja, dua warga mendatangi pendopo dengan langkah terburu. Mereka ingin menemui Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
Hasil cek darah menyatakan perempuan itu positif HIV.
Selepas Magrib, saat gulita merangkak, Budhi bergegas membesuk ibu dan bayi malang yang dilahirkannya itu di rumah sakit.
Bunga berujar terima kasih atas perhatian bupati hingga ia melahirkan dengan selamat tanpa keluar biaya.
Budhi mengamini ungkapan syukur perempuan itu.
Meski di saat yang sama, ia menahan perih di hati.
Seorang bayi dengan wajah tampan, harus lahir dari rahim ibu kesakitan.
Tetapi perempuan itu lebih remuk.
Ada sesal yang tak akan berujung.
“Terima kasih Pak Bupati, nanti saya akan pulang demi masa depan anak,” katanya.
Anggrek mengaku terpaksa menjalani profesi sebagai pemandu lagu karena alasan ekonomi.
Di lain sisi, ada luka di hati karena dikecewakan suami tak bertanggung jawab.
Ia bekerja berpindah-pindah di beberapa tempat karaoke di Banjarnegara.
Dengan rasa prihatin yang mendalam, Budhi hanya berpesan agar perempuan itu bisa menjaga diri dan bayinya dengan baik, serta mencari pekerjaan lain yang lebih layak.
Sabar lah yang mula menemukan perempuan itu tengah mengerang kesakitan di sebuah warung pusat kota.
Ia menengarai perempuan berperut buncit yang tak dikenalnya itu hendak melahirkan.
“Kami hanya terketuk untuk menolong orang yang kesakitan mau melahirkan.
Ya demi kemanusiaan, tidak melihat dia orang mana,” kata perempuan warga Pucang, Bawang Banjarnegara itu. (aqy)