PSIS KOCAR-KACIR! Banur : Pemain Tampil di Bawah Performa
Tren buruk kembali menghinggapi PSIS. Laga kandang pertama pada putaran kedua Liga 1 2019 menghadirkan mimpi buruk skuat Mahesa Jenar.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG -- Tren buruk kembali menghinggapi PSIS. Laga kandang pertama pada putaran kedua Liga 1 2019 menghadirkan mimpi buruk skuat Mahesa Jenar.
Tim tamu, Persebaya Surabaya, empat kali menjebol gawang kiper PSIS, Jandia Eka Putra, dalam laga pekan ke-19 Liga 1 2019 di di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jumat (20/9). Tanpa balas.
Penyerang baru Persebaya, Diogo Campos, menjadi bintang laga dengan menciptakan satu gol dan dua asis.
Gol Diogo Campos tercipta pada menit ke-49. Adapun tiga gol Persebaya lainnya lahir lewat Otavio Dutra (29'), David da Silva (45'), dan Osvaldo Haay (65').
Bagi PSIS, hasil minor pada laga kemarin menjadi kekalahan kedua berturut-turut, setelah sebelumnya
takluk 1-2 dari Persija Jakarta di di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (15/9) lalu.
Kekalahan di Stadion Moch Subroto juga menjadi noda debut kandang pelatih Bambang Nurdiansyah.
Kekalahan PSIS dari Persebaya ini membuat PSIS meneruskan tren kalah di kandang sendiri.
Sebelumnya, pada putaran pertama Liga 1 2019, PSIS kalah saat bermain kandang dalam tiga laga berturut-turut, yakni dari Persib Bandung, PS Tira Persikabo, dan Persipura Jayapura.
Dalam laga kontra Persebaya, pascatertinggal cukup telak dari Persebaya. Banur sempat memainkan semua pemain terbaiknya di barisan depan, termasuk memasukkan striker anyar, Bruno Silva, dan menarik Finky Pasamba.
Selain Bruno, lini depan penuh dengan penyerang haus gol, mulai dari Claudir Marini Junior, Hari Nur Yulianto, Septian David Maulana, dan Bayu Nugroho.
Alih-alih memperkecil ketertinggalan, PSIS justru kocar-kacir.
Hasilnya, Jandia empat kali memungut bola dari dalam gawang.
Tim tamu memang sudah mendominasi sejak menit awal. Sementara itu, PSIS yang berstatus tuan rumah justru terlihat kesulitan menembus pertahanan Persebaya yang di kawal duet Otavio Dutra dan Hansamu Yama Pranata.
Petaka bagi PSIS datang pada menit ke-29. Berawal dari sepak pojok Diogo Campos, Otavio Dutra menceploskan bola ke gawang Jandia Eka Putra lewat tandukannya. Tepat di pengujung babak pertama, pada menit ke-45, gawang Jandia jebol untuk kali kedua.
Kali ini David da Silva yang menjadi aktornya, lagi-lagi atas asis Campos. Menerima umpan terobosan Campos, David da Silva menggiring bola lalu menjaringkan bola ke gawang Jandia Eka Putra lewat sepakan mendatarnya.
Babak kedua baru berjalan empat menit, Persebaya berhasil menambah keunggulan. Adalah Diogo Campos yang giliran melesakkan gol ke gawang Jandia lewat tendangan bebas kerasnya.
Memasuki menit ke-59, PSIS berhasil keluar dari tekanan dan mulai membangun serangan. Alih-alih memperkecil kedudukan, gawang Mahesa Jenar justru kembali kebobolan pada menit ke-65 lewat tendangan kaki kiri gelandang Persebaya, Osvaldo Haay.
Osvaldo melesakkan bola ke gawang Jandia, seusai menerima umpan Oktafianus Fernando.
Terhenti
Adapun dalam pertandingan bertajuk duel klasik ini, suporter kedua kesebelasan berhasil menembus tribun stadion. Padahal sebelumnya, pihak kepolisian melarang penonton hadir.
Pantauan Tribun Jateng, penonton sudah berhasil masuk ke stadion sejak kick off babak pertama. Berawal dari sisi tribun timur stadion kemudian menjalar ke sisi selatan tribun stadion Moch Soebroto. Setelah suporter masuk, situasi masih berjalan aman hingga akhir babak pertama.
Namun pada babak kedua, pertandingan sempat terhenti selama 25 menit. Tepatnya beberapa detik setelah gol keempat Persebaya lahir di menit ke-65, lewat Osvaldo Haay.
Hal ini berawal dari suporter yang berada di sisi selatan turun ke sisi pinggir lapangan melakukan aksi protes.
Seusai laga, pelatih PSIS, Banur mengaku, pemainnya tampil di bawah performa. Bahkan, jika dibanding dengan tiga laga away terakhir menghadapi Arema FC, PSM Makassar dan Persija Jakarta.
"Kami kalah segalanya. Mereka (Persebaya Surabaya) unggul dalam determinasi dan lebih cepat. Ini kerja keras saya ke depan harus membenahi tim ini," kata Banur dalam jumpa pers seusai laga.
Banur mempertanyakan mengapa para pemain PSIS tidak bermain seperti biasanya.
"Kok tiba-tiba determinasinya tidak ada. Main away malah bagus. Main di kandnag, seperti tifak ada gairah. Passing salah, koordinasi pemain belakang tidak ada. Itu PR buat saya," ungkapnya.
Eks-pelatih Cilegon United ini mengatakan kendati pemainnya tampil buruk, ia tak ingin pemainnya disalalahkan.
"Itu PR untuk saya, yang pasti anak-anak sudah berusaha maksimal. Saya yakin mereka tidak mau kalah di kandangnya. Mungkin saya yang salah. Saya akan perbaiki. Apa pun hasilnya saya respek kepada pemain," ucapnya.
Sementara itu, bek sayap kiri PSIS, Frendi Saputra, mengaku kecewa atas hasil yang diraih timnya. "Saya pasti kecewa. Tapi kami ke depan, insyaallah, kami akan bermain lebih baik lagi," kata Frendi.
Diogo Campos Cepat Beradaptasi
ASISTEN pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro, bersyukur timnya bisa memenangi laga kontra tuan rumah, PSIS Semarang, Jumat (20/9) kemarin.
"Saya apresiasi banget karena tim kami bisa mencuri poin di kandang PSIS. Kami respek kepada semua pemain. Apa yang diinginkan bisa ditampilkan," ucap Bejo, seusai laga.
Salah satu aktor di balik kemenangan Persebaya, yakni kehadiran pemain anyar, Diogo Campos. Bahkan pemain asal Brasil itu juga menyumbang gol cantik untuk Persebaya.
"Campos cepat beradaptasi dengan bantuan rekannya dari Brasil dan semua komponen tim. Campos diterima dengan tangan terbuka," kata Bejo, merespon soal Campos.
Sementara itu penjaga gawang Bajol Ijo, Miswar Saputra mengatakan, salah satu kunci kemenangan timnya karena permainan skuat Persebaya berjalan sesuai keinginan tim pelatih.
"Kami sudah memenuhi arahan pelatih. Kami bisa menjalankan pertandingan sesuai keinginan pelatih," katanya. (arl)
Suporter Jebol Tribun Timur dan Selatan
SUPORTER Persebaya Surabaya, Bonek, dan suporter PSIS Semarang, baik dari Panser Biru dan Snex, memaksa masuk ke dalam Stadion Moch Soebroto, Magelang, dalam pertandingan PSIS melawan Persebaya, Jumat (20/9) sore. Pantauan Tribun Jateng, tribun stadion sisi timur lebih dulu dijebol oleh suporter dengan menyanyikan chant, kemudian disusul di tribun bagian selatan.
Awal masuknya suporter ke stadion sesaat setelah kick off babak pertama. Suporter Persebaya menyanyikan beberapa chant, seperti "Bonek Mania" dan "Emosi Jiwaku". Sementara suporter PSIS menyanyikan chant "Bersinar".
Sebelumnya, polisi memberikan izin pertandingan berjalan dengan tanpa penonton. Meski begitu, larangan ini nampaknya tak berpengaruh bagi sebagian pendukung kedua tim. Bahkan sebelum laga, akses menuju stadion sudah dipenuhi suporter yang memaksa ingin masuk ke stadion.
Lebih 100 Suporter PSIS dan Persebaya Dipulangkan Jajaran Kepolisian Polrestabes Semarang
Sementara itu, di Semarang, seratusan lebih suporter PSIS dan Persebaya yang melintas Kota Semarang hendak menuju Stadion Moch Soebroto, Magelang, diamankan oleh jajaran Polsek Banyumanik dan Polrestabes Semarang. Mereka didapati di pinggiran jalan maupun emperan toko di beberapa wilayah Kota Semarang, seperti Genuk, Pedurungan, dan juga Banyumanik, sejak Kamis (19/9) malam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kapolsek Banyumanik, AKP Suradi Warso mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan jajaran Polrestabes Semarang melakukan penyekatan dan mengamankan Bonek dan PSIS Semarang di wilayah Banyumanik. Penyekatan dimaksudkan untuk mencegah suporter, agar tidak nekat menuju ke Magelang.
Pada Jumat (20/9) dini hari, penyegatan di Pasar Klitikan Barito Baru, Terminal Penggaron, Pedurungan, yang dipimpin Kanit Intelkam Polsek Banyumanik, Iptu A Rochmad, mengamankan 100-an orang suporter Persebaya. Kemudian mereka dinaikkan ke truk yang disediakan oleh Polrestabes Semarang serta dikawal kembali menuju arah Surabaya.
Penyekatan para suporter kembali dilakukan pada Jumat pukul 08.00 di kawasan Jatingaleh, perempatan Patung Diponegoro dan Jalan Setiabudi, Banyumanik. Sebanyak 33 suporter yang mengaku dari Pasuruan dan sekitarnya diamankan. Pada penyekatan di perbatasan Pudakpayung, pukul 09.30 hingga memasuki waktu zuhur, polisi megamankan 30-an suporter.
"Setelah diamankan, dilakukan pembinaan dan pendataan suporter diupayakan untuk dikembalikan ke daerah asalnya," kata Suradi. (arl/sam)