Sebelum Menutup Sambutan, Ganjar Pranowo Minta Pendemo Bertanggung Jawab: Mau Gak Besok Pagi?
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mendekati para massa dan ikut serta menyampaikan beberapa hal di atas armada pendemo
Ia meminta kesediaan massa untuk bersikap dan bertindak sebagaimana mahasiswa yang berpendidikan.
"Ketika semua ruang sudah saya buka.
Saya pingin kita bersama rawat taman depan gubernuran.
Nanti tugas kita masing-masing, kalian sampaikan aspirasi dan kami teruskan kepada pemerintah pusat.
Mau gak besok pagi kita kembali memperbaiki taman yang rusak dengan bersama. Ini cara kita menyampaikan (aspirasi) yang cerdas," katanya.
Ribuan mahasiswa perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi se-Kota Semarang dan sekitarnya memang memadati Jalan Pahlawan, depan kantor DPRD Jawa Tengah, Selasa siang.
Memakai jas kebesaran masing-masing perguruan tinggi, mereka menyuarakan beberapa tuntutan dengan dipimpin seorang koordinator aksi disertai ratusan poster yang bertuliskan berbagai tuntutan.
Sepanjang Jalan Pahlawan Kota Semarang pun dipadati massa.
Tak puas berorasi di atas armada mobil, puluhan mahasiswa nekat menaiki pintu gerbang utama Kantor DPRD Jateng.
Orator dari Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Erlina (22) menyampaikan selain dari mahasiswa, para massa juga terdiri dari berbagai aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kota Semarang.
"Kami bersama di sini untuk menyuarakan apa yang menurut kami tidak adil," jelas Erlin.
Sejak pukul 09.00 WIB, massa terlihat semakin bertambah memadati Jalan Pahlawan.
Mereka membawa pocong-pocongan, keranda jenazah, dan spanduk.
Koordinator Aksi dari Aliansi Semarang Raya, Cornelius Gea mengatakan, "aksi rakyat turun ke jalan lawan oligarki koruptor reformasi" sebagai bentuk seruan kepada DPR dan juga pemerintahan Indonesia.
Mereka menyuarakan 7 tuntutan yakni agar DPR RI membatalkan draft RKUHP, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan dan juga mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Masyarakat Adat.