Prihatin Kondisi Ninoy Karundeng, Hendrik Dikson: Gara-gara Dukung Jokowi Dia Disiksa
Mantan Aktivis Hendrik Dikson Sirait mengatakan bahwa gerakan mahasiswa dengan penumpang gelap harus dibedakan.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Diketahui, Ninoy Karundeng seorang pegiat media sosial yang juga relawan Jokowi.
Satu dari dua pelaku itu diketahui merupakan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas).
Kedua pelaku yang ditangkap berinisial RF dan S.
Mereka dibekuk di Jakarta, Rabu (2/10/2019) malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyidik masih memeriksa kedua pelaku dan mendalami motif pelaku menganiaya hingga menculik Ninoy Karundeng.
"Pelaku yang kita amankan yaitu inisial RF dan S. Kita amankan semalam di Jakarta dan sekarang masih dalam pemeriksaan intensif," kata Argo di Mapolda Metro Jaya Kamis (3/10/2019).
Menurut Argo, satu dari dua pelaku adalah anggota salah satu ormas.
Namun ia engggan menyebutkan ormas yang dimaksud.
"Salah satu dari dua pelaku, anggota ormas," katanya.
Saat ini, kata Argo, penyidik mendalami motif pelaku dalam menganiaya dan menculik Ninoy.
"Juga apakah ada pelaku lainnya, masih didalami. Jadi kedua pelaku akan diperiksa bertahap. Setelah selesai diperiksa baru bisa kita baca seperti apa maksud pelaku," katanya.
Argo mengatakan sebelumnya Ninoy Karundeng membuat laporan ke Polda Metro Jaya karena telah dikeroyok dan dianiaya di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
"Dan kemudian setelah kita lakukan penyelidikan, tadi malam kita mengamankan dua orang yang diduga pelaku. Yang kita amankan yaitu inisial RF dan S dan sekarang masih dalam pemeriksaan," katanya.
Seperti diketahui penculikan dan penganiayaan terjadi pada Ninoy saat sedang mengendarai sepeda motor di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
Saat itu Ninoy bermaksud ingin mengambil gambar salah satu massa yang digotong oleh para pelaku karena terkena gas air mata saat kericuhan pascaunjuk rasa.