Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Komentari Poster Demo Mahasiswa, Fadjroel Rachman: Menarik Seperti Gerakan Tahun 68 di Eropa

Mantan aktivis '98, Fadjroel Rahman mengomentari poster-poster mahasiswa yang ikut demo 24 September 2019. menurutnya posternya seperti demo di Eropa

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
YOUTUBE
Komentari Poster Demo Mahasiswa, Fadjroel Rachman: Menarik Seperti Gerakan Tahun 68 di Eropa 

TRIBUNJATENG.COM- Mantan aktivis '98, Fadjroel Rahman mengomentari poster-poster mahasiswa yang ikut demo 24 September 2019.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fadjroel Rachman saat diundang di acara E Talk Show pada Jumat (4/9/2019).

Fadjroel Rachman mengatakan lagu yang mewakili demo mahasiswa 98 yaitu lagu Bento.

"Bento tiu merepresentasikan seseorang yang dianggap berkuasa secara politik maupun ekonomi, llau kami turun ke jalan membongkarnya, lalu jatuhlah itu kekuasaan," ujarnya.

Fadjroel Rahman mengatakan, demo pada 1998 itu bersifat konfrontatif karena ingin melawan kekuasaan.

"Sebenarnya ada dua karakter gerakan mahasiswa, itu yang pertama konfrontatif, konfrontasi melawan kekuasaan itu 98 itu cirinya, karena kekuasaan ini antidemokrasi, mahasiswa dan rakyat mewakili gerakan yang pro demokrasi," jelas Fadjroel Rahman.

Sementara, demo saat ini bersifat korektif yang ingin mengoreksi kinerja DPR dalam pembuatan undang-undang.

"Kemudian yang sekarang sebagian disebut sebagai karekternya itu adalah korektif, mengkoreksi mereka kan tidak langsung menghadapi kekuasaan, tapi mengkoreksi misalnya undang-undang KPK, mengkoreksi KUHP, mengkoreksi ada sejumlah undang-undang," jelas Fadjroel Rahman.

Fadjorel Rachman menilai demo yang terjadi pada 23-24 September sangat menarik lantaran poster-posternya yang terbilang unik.

Ia lantas membandingkan gerakan demonstrasi kemarin dengan gerakan demo di Eropa.

"Menarik tapi sebenernya menurut saya karena cara keluarnya asyik seperti putri tadi dan teman-teman saya jadi ingat gerakan tahun 68 di Eropa namanya flower generation (generasi bunga)," kata dia.

Fadjroel mengatakan bahwa poster-poster yang dibawa anak mellenial kemarin sangat berbeda dengan poster demo mahasiswa tahun 1998.

"Generasi Bunga, spanduknya itu enggak pernah ada 98 coba nanti dilihat spanduk-spanduknya 'jangan ganggu aku' jadi semuanya itu karakternya adalah kamu jangan ganggu diriku, 'negara kamu boleh ada tapi jangan ganggu diriku'," jelasnya.

Fadjroel juga membandingkan gerakan tahun 1998 dengan aksi demo kemarin.

"(Tahun) 98 itu praktis seperti kekuatan massa melawan kekuatan kuasa jadi state (negara) melawan society (rakyat).Kalau ini pernyataan politik lebih pribadi, jadi saya seneng yang melihat sekarang ini menurut saya," terang Fadjroel.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved