Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kala Bule Belanda Dibuat Katrok oleh Yati Pesek dan Ciblek di Lapangan Jatayu Kota Pekalongan

Penampilan Yati Pesek bersama Ciblek pelawak asal Banyumas, hangatkan suasana di Lapangan Jatayu Kota Pekalongan.

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
budi susanto
Yati Pesek dan Ciblek mengisi pertunjukan wayang kulit di Lapangan Jatayu Kota Pekalongan, Senin (7/10/2019) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Penampilan Yati Pesek bersama Ciblek pelawak asal Banyumas, hangatkan suasana di Lapangan Jatayu Kota Pekalongan.

Kedua pelawak senior tersebut terus mengocok perut penonton yang hadir dalam pagelaran wayang kulit.

Baik pemuda maupun orang tua yang hadir semakin terbahak-bahak, kala Ciblek dan Yati Pesek mengajak pengunjung asal Belanda bernama Sabine Bolk, berbincang di atas panggung.

Saat diajak berbincang, pengunjung asal Belanda itu nampak bingung, karena ditanya Yati Pasek menggunakan bahasa Jawa.

Ciblek pun tak mau kalah, ia juga ikut melontarkan pertanyaan ke Sabine menggunakan logat ngapaknya.

Karena kebingungan Sabine hanya bisa tertawa di hadapan ratusan penonton.

Pertunjukan pun berlanjut dengan mengajak Sabine menari dengan iringan musik gamelan.

Adapun pagelaran wayang yang diisi oleh Ciblek bersama Yati Pesek, merupakan rangkaian Pekan Batik Pekalongan.

Menurut Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, pertunjukan wayang kulit digelar untuk melestarikan budaya Jawa.

“Pagelaran wayang merupakan rangkaian Pekan Batik Pekalongan, pertunjukan ini juga sebgai langkah untuk nguri-nguri budaya Jawa,” Jelasnya, Senin (7/10/2019) malam.

Dilanjutkannya, pagelaran wayang sengaja digelar untuk menghibur masyarakat di tengah rangkaian acara bertema kekinian.

“Semoga saja adanya hiburan yang mengusung seni budaya Jawa, bisa meneguhkan semangat para pelaku seni tradisional, terutama wayang kulit di Jateng,” ujarnya.

Ditambahkannya, sejumlah anak muda terlihat antusias dalam menyaksikan pertunjukan wayang kulit.

“Semoga saja kedepan seni budaya tradisional terus digemari, dan tak hilang ditengah gerusan hingar bingar hiburan kekinian,” tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved