PSIS Semarang vs PSS Sleman di Sleman : Laga Kandang Rasa Tandang
Stadion Moch Soebroto, Magelang, masih menjadi momok bagi PSIS Semarang. Stadion milik Pemkot Magelang itu belum menjadi kandang yang bersahabat
Penulis: rival al manaf | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Stadion Moch Soebroto, Magelang, masih menjadi momok bagi PSIS Semarang. Stadion milik Pemkot Magelang itu belum menjadi kandang yang bersahabat bagi skuat Mahesa Jenar, pada Liga 1 musim ini.
Sabtu (26/10) lalu, PSIS kembali gagal meraih kemenangan di depan publik sendiri. Hari Nur Cs harus susah payah mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2 saat menjamu skuat Pesut Etam, Borneo FC.
Meski sempat unggul 1-0 di babak pertama, skuat asuhan Bambang Nurdiansyah kemudian justru terpuruk pada babak kedua dengan kemasukan dwigol berturut-turut. Beruntung, menjelang menit akhir babak kedua, Bayu Nugroho berhasil menyamakan kedudukan.
Hasil imbang itu tak urung membuat pendukung kecewa. CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi, sempat dikerumuni suporter yang mempertanyakan penampilan inkonsisten skuat Mahesa Jenar.
Kekecewaan para pendukung bisa disebut wajar karena terakhir, PSIS bisa membuat para pendukungnya yang datang ke stadion pulang dengan tersenyum, hampir empat bulan silam. Saat itu, pada 6 Juli 2019, PSIS mengempaskan Persela Lamongan dengan skor cukup meyakinkan 2-0.
Setelah itu, dari enam laga kandang yang dijalani PSIS meraih empat kekalahan dan dua hasil imbang. Penampilan buruk di depan publik sendiri itu membuat pelatih Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah, geleng-geleng kepala.
Hingga kini ia terus mencari solusi untuk mengatasi performa yang buruk saat main di publik sendiri. Pasalnya jika bermain di markas lawan, catatan Hari Nur cs justru lebih baik. Dari enam laga away terakhir, PSIS dua kali menang, dua kali seri, dan dua kali kalah.
Uniknya, pada laga lanjutan Liga 1 berikutnya, PSIS akan menjalani laga home melawan PSS Sleman, yang digelar di kandang PSS, Stadion Maguwoharjo, Sleman.
"Melawan Sleman memang kabarnya kami tidak mendapat izin bermain di Magelang. Rencananya, justru akan bermain di Sleman, Sabtu besok," terang Banur, Sabtu (26/10) malam.
Laga itupun akan menjadi laga kandang rasa tandang bagi PSIS. Sementara bagi PSS, mereka justru seperti merasakan dua kali home saat bertemu Mahesa Jenar.
Di tengah performa PSIS yang lebih bagus di laga away, keputusan berkandang di Maguwoharjo itu bisa menjadi hal positif, namun juga bisa jadi sebaliknya. Terlebih pertemuan pertama lalu PSIS mengempaskan Sleman dengan skor 3-1 di lokasi tersebut.
"Seharusnya main di mana pun ndak jadi maslah bagi pemain. Mau di Sleman atau di mana pun harusnya sama saja. Mereka ini pemain profesional," beber Banur.
Meski demikian, menurutnya, jika pun memang PSIS lebih bagus bermain di tandang, Maguwoharjo menurutnya tidak mencerminkan laga away yang sesungguhnya. "Saya rasa jaraknya juga dekat dengan Magelang. Pasti banyak juga yang akan mendukung ke sana," tambahnya.
Pelatih berusia 63 tahun itu menyebut situasinya memang PSIS harus memainkan laga home di kandang lawan. Namun, ia sudah meminta pemainnya untuk melupakan status laga kandang atau tandang. Ia minta setiap laga pemainnya harus bisa meraih tiga poin.
ENAM LAGA HOME
PSIS 0-1 Persib Bandung
PSIS 0-2 PS Tira-Persikabo
PSIS 1-3 Persipura Jayapura
PSIS 0-4 Persebaya Surabaya
PSIS 0-0 Perseru Badak Lampung
PSIS 2-2 Borneo Fc
ENAM LAGA AWAY
Arema FC 1-1 PSIS
PSM Makassar 0-1 PSIS
Persija Jakarta 2-1 PSIS
Kalteng Putra 0-0 PSIS
Persela Lamongan 0-1 PSIS
Barito Putera 2-0 PSIS
Jokri Minta Maaf
RAUT muka penjaga gawang PSIS Semarang, Joko Ribowo, tampak kesal saat menghadiri sesi jumpa pers setelah laga PSIS melawan Borneo FC di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Sabtu (27/10) lalu. Hasil imbang 2-2 bukanlah hal yang memuaskan bagi pemain, tim, bahkan para pendukung PSIS.
Apalagi Jokri, begitu ia akrab disapa, sempat terlihat berseteru dengan pemain lawan pada lima menit tambahan setelah waktu normal.
Ulahnya itu menuai penyesalan banyak pihak karena saat itu PSIS sedang menguasai laga dan fokus menyerang untuk meraih gol kemenangan.
Ulah Jokri yang justru malah berseteru dengan pemain lawan dianggap menghabiskan waktu dan mengalihkan momentum untuk mencetak gol.
Tak heran kalimat pertama yang ia ucapkan dalam sesi jumpa pers adalah permintaan maaf. "Pertama-tama, saya sampaikan saya minta maaf kepada seluruh suporter karena belum bisa meraih kemenangan di kandang," terang Jokri.
Ia menyebut, seluruh pemain sudah berjuang keras selama pertandingan. Meski demikian, hasilnya memang belum memuaskan untuk semua pihak yang berhubungan dengan PSIS.
Ia pun bertekad, hasil imbang di kandang ini yang terakhir terjadi. "Semoga ini yang terakhir, selanjutnya semoga hanya kemenangan yang menyertai kami," harapnya.
Sementara itu, pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah menyebut. barisan belakangnya dalam laga itu tidak menampilkan performa terbaik. Ia bahkan tegas menyatakan, banyak kesalahan yang dilakukan lini belakangnya.
"Saat pemain depan koordinasinya sudah mulai bagus hari ini malah pemain belakangnya kurang bagus. Beberapa kali buat kesalahan, ini menjadi pekerjaan rumah saya lagi," terang Banur, demikian sapaan akrabnya.
Performa yang kurang stabil itu membuat pekerjaan rumah Banur tak kunjung usai. "Saya melihat pemain belakang kurang konsentrasi dalam proses terjadinya gol lawan. Itu biasa terjadi dalam sepak bola, tapi pada dasarnya pemain sudah maksimal, saya apresiasi penampilan mereka cuma secara hasil saya kecewa," katanya. (val)