Bayu Nugroho Termotivasi Bobol Gawang PSS Sleman Lagi
Gelandang PSIS Semarang, Bayu Nugroho, termotivasi kembali mencetak gol saat skuat Mahesa Jenar menjamu PSS Sleman, Sabtu (2/11) mendatang.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gelandang PSIS Semarang, Bayu Nugroho, termotivasi kembali mencetak gol saat skuat Mahesa Jenar menjamu PSS Sleman, Sabtu (2/11) mendatang.
Dalam laga sebelumnya, saat menghadapi Borneo FC, Sabtu (26/10) lalu, Bayu yang masuk sebagai pengganti Claudir Marini Junior pada babak kedua mampu tampil sebagai pahlawan Mahesa Jenar. Dia mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-88, dalam laga yang berakhir dengan skor 2-2.
Dalam laga PSIS Semarang vs PSS Sleman, Bayu mengatakan, ia cukup termotivasi kembali mencetak gol. Apalagi, Bayu juga pernah mencetak gol di Stadion Maguwoharjo, Sleman, saat PSIS melakoni pertandingan away kontra PSS, beberapa waktu lalu.
Dua gol yang dicetak Bayu Nugroho ke dua tim yang berbeda tersebut juga menjadi pencapaian sementara Bayu musim ini. Pada musim lalu, Bayu jauh lebih produktif dengan koleksi lima gol.
Masih kurang produktifnya Bayu sejauh ini disebabkan karena minimnya kesempatan Bayu bermain secara reguler. Bahkan sebelum laga melawan Borneo FC, Bayu dalam empat pertandingan PSIS hanya duduk di bangku cadangan.
Golnya saat menghadapi Borneo FC pun seakan menjadi ajang pembuktian Bayu bahwa dia layak bersaing untuk masuk sebagai pemain utama.
Apalagi, dalam beberapa laga terakhir, lini depan PSIS yang diisi Hari Nur Yulianto, Bruno Silva, Claudir Marini Junior, dan Septian David Maulana kurang produktif.
Kepada Tribun Jateng, Bayu mengungkapkan, setiap kali mendapat kesempatan tampil, ia selalu berusaha untuk memberikan kemampuan terbaiknya.
"Secara pribadi saya selalu termotivasi untuk bisa memberikan yang terbaik buat tim ini dan berusaha lebih untuk bisa memberikan kontribusi gol dan kemenangan dalam setiap pertandingan. Tapi semua kembali lagi kepada Allah yang Maha Menentukan, kita semua cuma bisa berusaha dan banyak-banyak berdoa," kata Bayu, Senin (28/10).
Adapun untuk pertandingan PSIS vs PSS Sleman ini, bakal berbeda dengan pertandingan kandang biasanya. Laga melawan PSS Sleman ini justru bakal digelar di markas PSS, Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Hal tersebut lantaran pihak keamanan di Magelang tak memberikan izin kepada PSIS menggelar pertandingan kontra PSS di Stadion Moch Soebroto, Magelang.
Menanggapi situasi tersebut, Bayu Nugroho menyayangkan pertandingan kandang Mahesa Jenar harus dilaksanakan di luar Magelang. Sebab, menurut Bayu, bermain di Magelang motivasi pemain bisa meningkat.
Dia menambahkan, sebagai pemain ia tetap menghormati keputusan pertandingan digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
"Terlepas dari itum di mana pun bermain, kami berusaha profesional menjalankan kewajiban dengan sebaik mungkin," ucapnya.
Rencana penyelenggaraan laga kandang di Sleman juga sempat mendapat kritikan dari beberapa pihak, termasuk salah satu pentolan suporter PSIS dari Snex, Doni Kurniawan.
Menurut Doni, jika pertandingan dilangsungkan di Sleman justru akan menguntungkan tim tamu, PSS Sleman.
"Jelas-jelas ini sangat menguntungkan PSS. Pemain PSS lebih percaya diri," ungkap Doni.
Menurut Doni, jika PSIS menggelar pertandingan kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, bisa saja mengulang kejadian musim lalu, saat PSIS menjamu Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung Bantul. Saat itu, jumlah suporter Persija lebih banyak. PSIS juga saat itu kalah telak 1-4.
Sebelum menunjuk Stadion Maguwoharjo, PSIS sebelumnya membidik sejumlah stadion alternatif. Selain di Sleman, Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) PSIS juga membidik Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Stadion Surajaya Lamongan, dan Stadion Delta Sidoarjo.
Terpisah, Ketua Panpel PSIS Danur Rispriyanto mengatakan, soal keputusan Panpel menunjuk Stadion Maguwoharjo Sleman, pihaknya memastikan seluruh pelaksanaan bakal disiapkan dari tim Panpel PSIS. "Jadi semua yang mengatur pelaksanaan pertandingan secara teknis adalah kami," tegasnya. (arl)
Kenangan Banur saat Hadapi Maradona
TIM Nasional (Timnas) U-20 Indonesia dipastikan bakal berpartisipasi dalam ajang Piala Dunia U-20, pada 2021 mendatang.
Kepastian Timnas bakal berlaga di ajang bergengsi tersebut sebab induk organisasi sepak bola internasional, FIFA, telah resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Otomatis, tim tuan rumah berhak mendapat satu tempat di ajang tersebut nantinya.
Bagi Timnas U-20, kesempatan tersebut meruoakan kali keduanya berpartisipasi di ajang ini. Sebelumnya, Indonesia pernah berpartisipasi di Piala Dunia U-20, pada 1979, atau 40 tahun silam.
Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, merupakan salah satu pemain Timnas U-20 kala itu. Saat ditemui, Banur demikian sapaan akrabnya mengenang momen tak terlupakan tersebut.
Banur mengungkapkan, salah satu momen berkesan kala itu, yakni bermain melawan Timnas Argentina yang diisi pemain fenomenal Maradona.
"Ya dulu saya pernah main Piala Dunia U-20 tahun 1979. Pengalamannya tentu membanggakan karena saat itu bermain melawan Maradona. Termasuk dengan mantan pelatih PSIS, Subangkit, dia juga di Timnas sama saya," kata Banur, Jumat (25/10) lalu.
Banur menambahkan, ia dan rekan-rekannya kala itu juga hampir setiap hari bertemu karena menginap di satu hotel yang sama.
"Dan pemain yang kami hadapi saat itu mereka jadi pemain top di klub Eropa dan pemain Timnas Argentina senior. Kebetulan kami satu hotel, mereka di lantai empat, kami di lantai lima. Hampir tiap hari kami ketemu dengan mereka," ceritanya.
Menyoal Timnas Indonesia yang akan ikut berpatisipasi di Piala Dunia U-20, Banur mengatakan, ia tak begitu yakin skuat asuhan Fakhri Husaini bakal berbuat banyak di ajang tersebut.
"Harapan saya untuk U-20 besok, yang penting mereka tidak tampil memalukan," ungkapnya.
Menurut eks-pelatih Persija Jakarta ini, yang harus dilakukan agar sepak bola nasional bisa berbicara banyak di level tertinggi di masa yang akan datang, yakni dengan memperbaiki sistem pembinaan.
"Justru orang luar saja mempercayai jika negara ini punya potensi dalam sepak bola. Salah satu negara gila sepakbola. Makanya, AFC merekomendasikan ke FIFA kita jadi tuan rumah. Justru, ayo kita berbenah. Federasi, goverment berbenah.
Ayo! Pembinaannya bagaimana, orang luar saja menaruh harapan ke kita," katanya.
Dia berharap, dalam Kongres PSSI, 2 November mendatang, ketua umum PSSI yang baru mampu bersinergi dengan pihak pemerintah agar bisa menata pembinaan sepak bola dengan lebih baik lagi.
Banur mencontohkan, Jepang yang berencana mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2050 sudah melakukan ancang-ancang sejak dini.
"Semoga di Kongres PSSI nanti, ketua umum yang baru dengan pemerintah jangan musuhan seperti kemarin. Ayo kita tingkatkan. Kalau yang tim U-20 ini saya pikir jangan berharap terlalu banyak karena saya menilai persiapan dua tahun masih kurang cukup," ucapnya. (arl)