DETIK-DETIK! Polisi Temukan Balita 2 Tahun Memeluk Jenazah Ibunya dalam Kamar Terkunci
Bikin mewek! Kisah penemuan EA (2), bocah balita yang ditemukan memeluk ibunya, Marni (39) yang sudah meninggal dunia di sebuah kamar indekos
TRIBUNJATENG.COM - Bikin mewek! Kisah penemuan EA (2), bocah balita yang ditemukan memeluk ibunya, Marni (39) yang sudah meninggal dunia di sebuah kamar indekos di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (28/10/2019) mengejutkan warga setempat.
Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin yang dikonfirmasi mengungkapkan, pada saat pintu kamar yang ditinggali Murni dibuka, EA yang tampak memeluk ibunya langsung berdiri.
Dengan cepat polisi langsung mengambil EA dari sebelah ibunya yang diduga telah meninggal sejak tiga hari yang lalu.
"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik.
Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Arif, Senin malam.
• UPDATE: Pemerintah Teken Pengumuman Pendaftaran CPNS 2019, Ini Formasi CPNS 2019
Arif mengatakan, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati itu sejak tiga bulan yang lalu.
Penyidik, kata Arif, enggan menyimpulkan bagaimana bocah dua tahun tersebut bertahan selama tiga hari di kamar kosnya yang terkunci itu.
"Penyelidikannya tidak sampai disitu. Anak itu juga belum bisa diwawancarai.
Tadi anak itu ada di tetangganya, sudah dibersihkan juga katanya mau diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara.
Riwayat penyakitnya (ibu korban) juga belum ada dari Dokpol," Arifuddin menambahkan.
Dari informasi yang dihimpun, pada Jumat (25/10/2019) lalu, ibu EA sempat meminjam ponsel milik salah seorang saksi bernama Ratih (23) untuk memesan ojek online sekitar pukul 18.00 Wita.
Setelah kejadian itu, Murni dan EA tidak lagi kelihatan.
Namun, Arif menegaskan, tim Dokpol Polda Sulsel tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita asal Maros tersebut.
"Hasil pemeriksaan kondisinya saya masih menunggu dari Dokpol.
Dokpol menduga sudah tiga hari meninggalnya, dari hasil sementara tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," papar Arif.