Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sekolah Kopi Coffea Indonesia Angkat Potensi Kopi yang Berasal dari Jateng

Dalam rangka ingin lebih memperkenalkan (mengangkat) potensi kopi yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Tengah, tercetuslah ide untuk membuka

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
ILUSTRASI - Petani sedang memanen kopi. 

"Kedai kopi tumbuh cukup masif di Semarang, saya melihat ini merupakan potensi anak-anak muda untuk belajar menjadi barista, join, atau mendirikan kedai sendiri.

Perlu diketahui, usaha kopi itu mudah selama bisa menyalakan kompor, dimulai dari situ dulu," ujarnya.

Ditambahkan, Helmy berharap, sekolah kopi ini nantinya bisa menjembatani barista-barista di Jateng untuk mendapatkan standar.

Tidak hanya itu, tapi juga sama-sama mengangkat kopi Jateng dan mengenalkan bahwa kopi adalah salah satu alternatif yang bisa dijasikan profesi.

Trainer Coffea Indonesia, Bonny Bagus Sulistioraharjo menambahkan, pada sekolah kopi nantinya terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu kelas Fun yang dianjurkan bagi pemula.

Setelah itu lanjut ke kelas Basic dan terkahir kelas Intermediate (paket lengkap).

Bonny menjelaskan, pihaknya tidak bisa langsung memberikan peserta kelas yang tidak sesuai kemampuan mereka.

Jadi memang benar-benar disesuaikan supaya dalam penyerapan materi juga mudah diterima karena setiap kelas memang berbeda materinya.

"Jadi semisal peserta hanya ingin menyeduh kopi di rumah saja tapi rasanya yang enak bisa ambil kelas Fun.

Semisal peserta serius ingin membuka kedai kopi bisa mengambil kelas Intermediate (paket komplit) karena diajarkan dari awal sampai siap membuka kedai kopi sendiri," jelasnya.

Kelas sekolah kopi ini memang tidak ada batasan usia, jadi bisa dari anak-anak, remaja, dewasa, dan seterusnya.

Namun, kalau untuk mendapat sertifikasi kompetensi memang ada batasannya yaitu minimal sudah SMA, tapi kalau untuk belajar tidak ada batasan usia.

"Biaya sendiri untuk kelas Fun sekitar Rp 150 ribu per orang durasi 60 menit (sehari). Lalu untuk kelas Basic, biaya Rp 1,5 juta per orang durasi 540 nenit (dua hari), dan terakhir kelas Intermediate biaya Rp 3 juta per orang durasi 1.440 menit (tiga hari).

Adapun untuk sertifikasi biaya Rp 4 juta minimum 10 peserta," tandasnya. (dta)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved