Kronologi 2 Mahasiswa IAIN Kudus Jadi Korban Penipuan Mengatasnamakan Rektor, Mudzakir: Masya Allah

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dua mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus menjadi korban penipuan dari telepon yang mengatasnamakan rektor.

Kedua mahasiswa itu pun mengalami kerugian materi akibat kejadian tersebut.

Korban adalah seorang mahasiswi berinisial NS dari Jurusan Zakat dan Wakaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. NS menderita kerugian sampai sekitar Rp 20 juta.

Dari keterangan yang diperoleh Tribun Jateng dari NS, bermula NS mendapat telepon dari nomor yang tidak dikenal.

Penelepon mengaku sebagai Rektor IAIN Kudus.

Dari telepon itu, dia mendapat kabar bahwa NS merupakan mahasiswa yang berhak menerima beasiswa sebesar Rp 3 juta dan akan didelegasikan kampus untuk mengikuti seminar nasional di Jakarta pada 2-3 November 2019.

NS sempat ragu dengan telepon yang dia terima.

Keraguan itu kemudian mencoba ditepisnya dengan mengajak penelepon bertemu langsung di ruang rektor.

Tapi rupanya penelepon tidak kalah akal.

Dalam sambungan telepon yang masih berlangsung, NS dilarang mematikan sambungan telepon, alasannya telepon tersebut langsung terekam di Kemenag Jakarta.

"Waktu itu si penelepon menyebutkan profil saya secara detail mengenai berkas beasiswa yang pernah saya kumpulkan kemarin, saya merasa sedikit tidak ragu.

Nah, si penelepon tersebut meminta agar saya langsung ke ATM utk menerima transfer uang beasiswa tetapi saya dipandu dan diarahkan terus dalam proses telepon tersebut," kata NS, Rabu (6/11/2019).

Saat berada di dalam bilik ATM, NS diminta agar mentransfer terlebih dulu uang untuk pencairan dana DIPA.

Saat itu juga perangkap tipu daya sudah mengenai NS.

Dari balik sambungan telepon, NS dipandu untuk memasukkan kode angka tertentu.