Kisah Polisi Bripka Second Is Ujiandoko Mengajar Anak-anak Putus Sekolah di Cilacap
Kisah polisi Bripka Second Is Ujiandoko (38), Bhabinkantibmas Desa Maos Lor, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, mengajar anak-anak putus sekolah
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: abduh imanulhaq
Latar belakang sebagai pengajar itulah yang membuatnya berempati ketika melihat banyak anak putus sekolah karena persoalan biaya.
"Anak yang putus sekolah bisa menjadi salah satu faktor kerawanan sosial dan munculnya kriminalitas," kata Bripka Second.
Program KBM Widya Bhayangkara bekerja sama dengan Pusat Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM) Lancar Lestari, milik UPT Pendidikan Kecamatan Kesugihan.
Bekerja sebagai polisi sekaligus guru, Bripka Second mengaku tidak memiliki masalah dalam membagi waktu dengan pekerjaan.
Karena program paket tersebut dilakukan dua kali seminggu, Sabtu dan Minggu.
Pada saat merintis KBM, tidak jarang dia mengeluarkan banyak biaya dari kantong pribadi sebagai modal.
Tidak sedikit pula dari masyarakat desa yang memandang sebelah mata dan pesimis dengan niat Bripka Second tersebut.
"Prinsipnya adalah jangan sampai ada anak yang tidak sekolah.
Soal biaya bisa dipikirkan nanti.
Metode bayarnya siapa saja yang mampu.
Kalau ada rezeki silahkan membayar seikhlasnya.
Kalau tidak ada uang ya tidak apa-apa," jelasnya.
Hingga saat ini total 50 orang yang mengikuti Paket A, B dan C.
Bripka Second mengajar semua jenis mata pelajaran untuk semua kelas.
Dia dibantu oleh 4 temannya sebagai tenaga pendidik.
"Terkait dengan gaji kami tidak ada, paling hanya ada pengganti uang bensin.