Ini Curhatan Anies Baswedan Seusai Polemik APBD DKI Jakarta 2020 Jadi Sorotan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan perasaannya seusai dikritik banyak pihak soal rancangan APBD DKI Jakarta 2020.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan perasaannya seusai dikritik banyak pihak soal rancangan APBD DKI Jakarta 2020.
Hal itu disampiakn Anies Baswedan Melalui channel YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah Rabu (13/11/2019).
Mulanya, Anies Baswedan mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah mengkritiknya dan banyak yang ikut memikirkan DKI Jakarta.
Anies mengaku tidak keberatan dan tidak ambil pusing.
"Apik alhamdulillah, malah enak to (kan -red)? Maturnuwun (terimakasih -red) dipikiri," ucap Anies Baswedan.
Anies menyebut tak ambil pusing kini banyak orang yang menyudutkannya karena masalah tersebut.
"Lah coba bayangin, saya sampai bilang gini, kan banyak yang nanya gimana (rasanya) diserang?," jelas Anies.
"Kok diserang ya, saya malah terimakasih banyak yang mikirin."
Mantan Menteri Pendidikan itu justru mengaku bahwa orang yang mengkritiknya justru kikuk ketika bertemu dengannya.
"Jadi makanya aku kalau ketemu santai, kadang-kadang yang suka nyerang yang kikuk," terang Anies.
Anies lantas mengatakan bahwa ia tidka haidr di ILC karena di ICL sedang membicarakannya.
Anies tidak ingin membatasi pendapat narasumber lain di ILC dengan kehadirannya.
"Kan memang pembahasannya soal anggaran, teknis, dan saya juga merasa lebih pas biarkan yang lain berdiskusi, kan ngomongin saya gitu, kan lebih orang lain yang ngomong," ucap Anies.
"Biar mereka semua bebas mau ngomong apa aja, orangnya enggak ada. Dan yang mau kritik juga bebas, kalau orangnya di situ kan dilihatin gitu sambil geleng-geleng itu kan."
Anies menilai bahwa menjadi GUbernur DKI Jakarta memiliki banyak tantangan.
"Seru tapi, Jakarta ini memang seru enggak pernah berhenti (tantangannya)," terangnya.
Menurutnya, jika Ibukota dipindah ke Kalimantan Timur, Anies mengaku Jakarta tak akan seru lagi.
"Gitu ya? Tapi sepi dong, kalau sekarang ini kan seru," terang Anies sambil tersenyum.
Anies lantas membantah tuduhan yang menyebut dirinya gubernur yang tak transparan.
"Di Jakarta mana bisa engak transparan? Semuanya kelihatan," jelas Anies.
Lebih lanjut, Anies mencoba memberikan penjelasan tentang anggaran lem Aibon yang dinilai janggal.
Anies mengklaim bahwa lem Aibon dalam APBD DKI Jakarta itu berukuran 10 kilogram.
Anies menyebut sebelum dirinya menjabat Gubernur, kejanggalan anggaran seperti itu sudah terjadi.
Menurut Anies, pada era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya anggaran tak wajar itu juga sudah terjadi.
"10 kilo, kemudian ada yang bolpoin, ada yang alat tulis, saya kan ketemu ini bukan sekarang, kita ketemu seperti ini udah dari tahun lalu," ujarnya.
Anies mengaku malu soal anggaran lem aibon 10 kg untuk satu siswa.
"Iya malu-maluin kita semua, waktu saya kumpulin semua itu, this is self humiliation" ujar Anies.
Setelah itu, Anies Baswedan mengatakan dirinya memang bertanggung jawab atas terjadinya kemunculan anggaran-anggaran janggal di APBD DKI 2020.
Anies mengaku setelah mengetahui masalah tersebut, langsung mencarikan solusi.
"Iya saya tahunya tahun lalu saya langsung bikin aplikasi, saya enggak guilty (bersalah) dong," katanya.
Anies Baswedan kemudian menjelaskan yang salah adalah ketika dirinya diam saja dan tidak melakukan apa-apa meski telah mengetahui apa yang salah.
"Kalau guilty (bersalah) itu gini, kalau tahu ada masalah diam, thats wrong (itu salah)," terang Anies Baswedan.
"Jadi ketika ditanyain, ini betul, we found it last year (kita temukan ini tahun lalu), langsung bikin aplikasi upgrade-nya (perbaikan)," papar Anies Baswedan.
Anies Baswedan menjelaskan dirinya menemukan cacat pada tahun 2018.
Dan dengan segera memperbaiki cacat tersebut setelah ditemukan.
"Saya mulai tugas akhir 2017, 2018 ketemu nih begitu ketemu oke fix it, benahi itu," jelas Anies Baswedan.
Anies Baswedan menjelaskan dirinya meningkatkan aplikasi yang lama agar angka-angka tak masuk akal tidak bisa lagi masuk ke proses penganggaran.
"Kita bikin aplikasinya untuk upgrade ini supaya tidak berulang," jelas Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengatakan untuk membuat aplikasi memakan waktu setahun lebih.
"Bikin aplikasi itu setahun lebih," kata Anies Baswedan.
Deddy Corbuzier lalu melempar pertanyaan.
"Kan anda gubernur Oktober tahun 2017, sebelumnya Ahok, pada saat Ahok, masalh ini ada nggak?," tanya Deddy.
Anies lalu menegaskan bahwa masalah itu ada.
"Ada, mau ditunjukkin? tapi saya nggak bawa print out-nya, ada , 2016 ada, " ujarnya.
"karena dulu dilihatin satu-satu, kalau kita pindah mesin ketik ke MS.Word, terus mau ngitung jumlah kata, kok ditungin satu-satu? buat apa MS.Word?," ujar Anies sambil geleng-geleng kepala.
Anies menilai anggaran sebanyak itu jika dilihat satu-satu, maka itu menjadi masalah.
Menurutnya, seharusnya pakai aplikasi lebih canggih.
menurutnys, semua aplikasi selalu diupgrade.
(*)
• Lirik Lagu Man Ana Sabyan Gambus Lengkap dengan Artinya
• Chord Kunci Gitar Pilu Membiru Kunto Aji, Video Klipnya Trending Youtube
• Daftar Harga dan Spesifikasi iPhone 11, iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max
• Soal Anggaran APBD Jakarta Bermasalah, Anies Singgung Era Ahok: Dulu Ada, Mau Ditunjukkin?