Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Keseharian Terduga Teroris yang Diringkus di Sukoharjo, Ini Kata Warga Soal Benda yang Ditemukan

Ia diringkus petugas usai menunaikan jamaah salat Isya di masjid berjarak hanya beberapa puluh meter ke arah timur, dari kediamannya

Penulis: yayan isro roziki | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Yayan Isro Roziki
Warga melongok kontrakan terduga teroris, Imam, di Jatiarum, Desa Mranggen, Kecamatan Polonharjo, Kabupaten Sukoharjo. 

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - ‎ Seorang warga Jatiarum RT 02 / RW 11, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, ‎Kabupaten Sukoharjo, atas nama Imam, ditangkap petugas Densus 88, Minggu (17/11) malam.

Ia diringkus petugas usai menunaikan jamaah salat Isya di masjid berjarak hanya beberapa puluh meter ke arah timur, dari kediamannya.

‎Berdasar keterangan Darmadi (50), tetangga yang rumahnya persis di samping timur kediaman Imam, yang bersangkutan ditangkap oleh empat petugas berpakaian preman.

"Dia baru selasai jamaah Isya di masjid, berjalan pulang dengan anaknya.

Pas di depan rumah saya ini sudah ada empat orang yang mengadang, langsung menangkap Imam.

Sementara anaknya kemudian langsung lari masuk ke rumah," ujar Darmadi, saat ditemui di rumahnya, Senin (18/11).

Dituturkan, Imam merupakan warga pendatang, yang sudah mengontrak rumah milik pasangan Eko Santoso dan Dwi.

Menurutnya, Imam dan keluarga --satu istri dan empat orang anak-- mulai tinggal di rumah sederhana tersebut sejak sekitar setahun terakhir.

"Ini rumah kan milik keponakan saya, ditinggal merantau ke Jakarta. Nah, sudah setahun ini dikontrak Imam dan keluarga. Kalau aslinya Imam itu orang Jombor, Sukoharjo," tutur Darmadi.

Usai penangkapan, sejumlah petugas kepolisian berpakaian dinas datang.

Mereka menyaksikan dan mengamankan penggeledahan di rumah tersebut.

"Saya dan pak RT juga menyaksikan penggeledahan. Tidak ada ditemukan benda-benda mencurigakan, petugas hanya menyita laptop dan smartphone," ucapnya.

Diakui, ia menyaksikan langsung penangkapan dan penggeledahan di dalam rumah.

"Saat ditangkap itu, saya awalnya tidak tahu itu petugas. Karena kan tidak pakai seragam.

Saya hendak mendekat, tapi satu di antara empat orang itu mencegah saya," akunya.

Disinggung mengenai keseharian Imam, menurut Darmadi, tak ada yang mencurigakan. Yang bersangkutan pun bersosialisasi secara baik dengan para tetangga.

"Tidak, tidak tertutup sama sekali. Dia baik sama tetangga, ringan tangan juga, kalau ada kegiatan apa-apa ya ikut membantu," katanya.

Selama tinggal di lingkungan tersebut, Imam mengaku sebagai pedagang online peralatan-peralatan dapur.

"Selama ini tidak ada yang aneh. Dia pandai mengaji juga. Kalau habis subuh biasanya ngaji sampai pagi sudah terang," imbuhnya.

Senada disampaikan oleh Etik (47), yang tak lain merupakan istri Darmadi. Namun, ia mengatakan tak melihat secara langsung penangkapan itu.

"Semalam pas penangkapan saya sedang ikut pengajian," tuturnya.

Apakah keluarga Imam sering menerima tamu? Etik menampik.

Menurutnya, jarang ada yang bertamu ke rumah Imam.

"Jarang ada tamu yang berkunjung ke rumahnya. Saya sendiri tak menyangka sama sekali bila dia dikaitkan dengan jaringan teroris atau semacamnya," ujarnya.

Ia menambahkan, Imam juga tak jarang mengisi pengajian di masjid atau musala setempat. ‎Juga, ketika ada acara-acara keagamaan di rumah warga setempat.

"Kalau salat seringnya berjamaah di masjid," ujarnya.

‎Tetangga samping kanan rumah kontrakan Imam, Sutrasno (70), mengatakan yang bersangkutan dikenal cukup baik dalam bersosialisasi dengan para tetangga.

Kadangkala, ia juga meminta Imam untuk menggantikannya mengisi pengajian, bila sedang berhalangan atau ada jadwal yang bertumbukan.

"Dia kan juga sering ngisi ceramah, saya juga. Kalau saya tak bisa menghadiri undangan pengajian atau ceramah, saya minta dia untuk menggantikan," ujar pria yang mengaku belum lama ini pulang dari Pakistan itu.

Terpisah, Densus 88 juga melakukan penangkapan dan penggeledahan kediaman terduga teroris.

Penggeledahan dilangsungkan di suatu tempat di Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan, Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari, Kelurahan Kauman Kecamatan Pasar Kliwon.

Kabag Ops Polres Sukoharjo, Kompol Teguh, membenarkan adanya penangkapan dan penggeledahan oleh Densus 88, terhadap terduga teroris.

"Kita hanya membantu mengamankan. Pengamanan oleh petugas Polsek setempat," katanya. (yan)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved