KISAH NYATA : Nenek 82 Tahun Hajar Maling di Rumahnya hingga Babak Belur, Dia Pilih Rumah Yang Salah
RUAR BIASA! Rumahnya kebobolan, nenek 82 tahun ini hajar maling sampai babak belur, hingga ambulan datang untuk selamatkan.
TRIBUNJATENG.COM -- RUAR BIASA! Rumahnya kebobolan, nenek 82 tahun ini hajar maling sampai babak belur, hingga ambulan datang untuk selamatkan.
Maling ini babak belur dihajar nenek umur 82 hingga ambulan datang selamatkan.
Ketika rumah kebobolan maling, apa saja bisa kita lakukan untuk menghentikan maling tersebut.
Bahkan mungkin sampai harus menghajar maling tersebut.
Hal tersebut juga dilakukan oleh seorang nenek berusia 82 tahun ini.
Nenek tersebut dilaporkan telah menghajar penyusup yang masuk ke rumahnya hingga babak belur.
Willie Murphy mengungkapkan, dia bersiap untuk tidur pada Kamis malam (21/11/2019) ketika mendengar ada suara di pintunya.
Kepada WHAM dikutip dari CNN, pintu rumahnya digedor oleh penyusup.
Si nenek 82 tahun itu pun langsung segera menelepon polisi.
Willie menuturkan, dia berusaha untuk tidak membiarkan penyusup yang adalah seorang pria masuk.
Kemudian, si pria marah dan berusaha masuk secara paksa.
"Sedikit gelap dan saya sudah tua. Tetapi coba tebak, saya kuat. Dia memilih rumah yang salah untuk disusupi," kata Willie.
Ternyata si nenek adalah pemenang penghargaan binaragawan.
Dia berlatih di pusat kebugaran lokal setiap harinya.
Willie Murphy mengisahkan dia menggunakan berbagai barang yang ada di rumahnya sebagai senjata, di antaranya adalah meja.
"Saya mengambil meja itu dan memukulinya. Tahu tidak?
Meja itu patah," kenang Willie.
Dia lalu memakai kaki meja dari besi untuk menyerang.
Sempat melompat ke arah si penjahat beberapa kali, Willie mengambil sampo anak, dan menyiramkan isinya ketika si penjahat bangun.
Tak berhenti sampai di sana, Willie mengambil sapu dan memukulinya hingga akhirnya, si penjahat ingin pergi.
Meski Willie mengaku dia bisa mengangkat beban hingga 109 kilogram saat deadlift, dia merasa kesulitan menyeret penyusup itu.
"Dia ingin keluar dari rumah karena babak belur, maka saya membantunya. Tapi dia berat. Saya tak sanggup," ujarnya.
Di saat itulah, polisi datang merespons laporannya.
Si pria itu pun harus masuk ke ambulans karena dihajar sedemikian keras.
"Saya pikir dia bahagia karena saya mengirimnya keluar menggunakan ambulans. Ya, saya pun demikian," kelakarnya.
Ibu Hamil Bunuh Satu Penyusup Rumahnya Tewas
Kisah tje Power Mak-mak yang lain, pergoki dua orang maling masuk rumahnya, ibu hamil di Florida, Amerika Serikat menembak mereka dengan pistol senapan berjenis AR-15.
Juru Bicara Kepolisian wilayah Hillsborough, Amanda Granit menuturkan senapan yang digunakan merupakan milik sang suami.
Berkat kejadian tersebut, alhasil satu dari dua maling terluka saat peluru mengenainya.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Old Welcome di Lithia, Florida, Amerika Serikat, 25 mil dari daerah Tampa, seperti dilansir NBC News, (5/11/2019).
Kronologi Kejadian
Berdasarkan keterangan kepolisian Hillsborough, Frank Losat, dua orang perampok menerobos rumah pada pukul 09.00 malam waktu setempat.
Sang suami yang menyadari ada hal yang mencurigakan dan kemudian memeriksa.
Dua orang perampok ini kemudian mengancam pria pemilik rumah dan memukulnya dengan menggunakan pistol milik si maling.
Istrinya yang masih hamil ini kemudian mengambil senjata milik suaminya berjenis AR-15 yang dilegalkan di wilayah ini.
Setelah itu, sang istri menembaki dua perampok ini beberapa kali dan mengenai satu orang perampok
Sambil terluka, keduanya kemudian kabur ke sekitar parit rumah.
Tak lama setelahnya, satu orang terjatuh dengan luka serius dan dipastikan tewas.
Sementara satu orang lainnya dilaporkan melarikan diri.
Pihak kepolisian masih mencari satu orang pelaku ini pada Senin waktu setempat.
Keterangan Suami
Jeremy King, sang suami dan pemilik rumah mengatakan, dia (si perampok) akan mati jika tak memikirkan ada perempuan yang hamil 8 bulan.
Ia mengaku melihat kedua perampok membawa pistol dan sempat menembaknya sekali.
"Mereka datang dengan membawa dua buah pistol, sayangnya, senjata AR-ku menghentikannya, " ujar Jeremy King, kepada Bay News 9.
"Istriku melakukan itu karena melihat mereka (para perampok) akan membunuhku, " kata Jeremy.
Jeremy King mengalami luka retak di bagian areal mata dan rongga hidung , serta gegar otak yang kemudian mendapat 20 jahitan.
Diakui oleh Jeremy King, dirinya di rumah bersama istri dan anak pertamanya yang berumur 11 tahun.
Sang anak berada di rumah saat kejadian perampokan terjadi.
Ia dan istrinya mengaku tidak tahu menahu identitas perampok rumahnya.
Pihak kepolisian akui hal yang dilakukan perampok bukan sesuatu yang spontan.
"Keluarga ini juga menjadi target mereka", ujar Frank Losat.
Jenazah Pelaku Telah Dievakuasi
Sedangkan jenazah satu orang pelaku yang tewas telah dievakuasi oleh kepolisian.
Deputi kepolisian menjelaskan identitas pelaku berumur sekitar 20an.
Namun identifikasi lebih rinci, masih akan terus dilakukan oleh pihak kepolisian.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)