Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kondisi Muhajirin Korban Bacok di Jalan Soekarno Hatta Sudah Membaik, Ibu Khawatir Biaya Perawatan

Muhajirin, korban pembacokan di jalan Arteri Soekarno-Hatta, Telogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang, kini tampak terbaring di ruang ICU

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
Tampak depan rumah sakit Pantiwilasa Citarum Semarang, Senin (2/12/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Muhajirin, korban pembacokan di jalan Arteri Soekarno-Hatta, Telogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang, kini tampak terbaring di ruang ICU Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum, Semarang, Senin (2/12/2019).

Di bangsal tempat ia dirawat itu, tampak beberapa balutan perban putih di bagian kepala, pundak, dan tangan.

Sementara dada hingga ujung kakinya tertutup oleh selimut rumah sakit.

Muhajirin tampak tertidur kemudian sesekali membuka mata dan berkomunikasi dengan orang yang duduk di samping tempat tidurnya.

Masih terlihat berat bicaranya, ia lantas kembali memejamkan mata.

Inilah Daftar Harga HP Xiaomi Desember 2019

Sisa 13 Hari Kontrak Kerja Hanya 5 Orang Bekerja, Rukiyanto Tak Yakin RSUD Mijen Rampung Akhir Tahun

UPDATE Pembacokan di Sukarno Hatta, Keluarga Para Tersangka Dipanggil Polisi

Resmi, Hari Ini Jalan Diponegoro Kota Tegal Diberlakukan 1 Arah

"Saya duduk di sini sejak pukul 10.00 WIB.

Saya lihat kondisinya sudah membaik, sudah bisa berkomunikasi," kata Surya Yuliani (29) yang mengaku sebagai istri Muhajirin itu.

Di sisi itu, sang ibu, Sugini, tampak keluar-masuk bangsal.

Ia yang sedang mondar-mandir itu lantas duduk di ruang tunggu dan memperkenankan orang-orang yang datang untuk menjenguk secara bergantian.

"Hari Minggu kemarin anak saya operasi dari pukul 09.00 sampai 19.00 WIB.

Alhamdulillah sekarang kondisinya sudah membaik, sudah bisa komunikasi," kata dia saat ditemui tribunjateng.com.

Di ruang tunggu itu, Sugini lantas menceritakan kondisi anaknya.

Ia menyebut, anaknya sempat mengungkapkan kegelisahannya terhadap pelaku penganiayaan terhadap dirinya itu.

"Tadi Anak saya tanya, 'bagaimana jika nanti kondisi sudah kembali seperti biasa, pelaku mencari saya?'

kemudian saya jawab jangan dipikirkan, pelakunya sudah ditangkap polisi," ujarnya.

Lantas Sugini menyebut, yang terpenting saat ini adalah kesembuhan anaknya.

Menurutnya, luka bacok yang dialami anaknya parah dan memerlukan perawatan intensif.

Hal itu menjadi kekhawatiran baginya lantaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Luka bacoknya di sekujur tubuh itu meliputi kaki bagian atas, perut.

Kemudian kepala terlihat ada tiga sayatan gaman (senjata tajam).

Sedangkan luka paling parah di bagian pundak.

Total biaya keseluruhan kemarin Rp 33 juta.

Belum nanti biaya lainnya," jelasnya.

Ia pun lantas berharap para pelaku penganiayaan terhadap anaknya itu tidak hanya dihukum, melainkan juga membantu biaya perawatan anaknya.

"Perawatannya mahal, kalau di ruang ICU terus nanti saya jual apa?

Saya hanya penjual nasi.

Semoga pelaku bertanghungjawab," lanjutnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved