Mengaku Tak Ada yang Bisa Menyaingi Argumennya, Rocky Gerung: Presiden Nggak Ngerti Pancasila
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut presiden Jokowi tidak mengerti pancasila. saat Rocky Gerung jadi pembicara di ILC selasa (3/12/18).
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Rocky Gerung menegaskan, ia menerangkan dalam rangka pikiran bukan politik.
Rocky menilai selama kita hidup kita berubah pikiran per detik.
"FPI dianggap semacam granat asap, karena dia dianggap penanda lokasi, tapi kok bisa membutungkan tangan," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung lantas memberikan pernyataan satire bahwa banyak menteri yang menggunakan simbol garuda pancasila di bajunya namun kerap merusak lingkungan demi investasi.
Rocky Gerung lalu mengatakan bahwa konstitusi bisa diubah.
Ia juga membahas ideologi Pancasila yang masih bisa berubah sebagaimana konstitusi bisa berubah.
"Pancasila itu termasuk dalam konstitusi, sehingga bisa diubah, bisa, yang nggak bisa diubah adalah bentuk negara, di UUD 1945 hanya bilang begitu," ujar Rocky Gerung.
"Jadi kita dibikin panik, melhiat sesatu yang konsepsional kacau, negara ini nervous melihat sesuatu, nah kita ingin balikkan, hal-hal kayak gini di dalam akal sehat," ujarnya.
"Kalau dikatakan, nanti FPI punya cita-cita negara islam dan pada waktunya menimbulkan kekerasan, istilah menimbulkan kekerasan itu kapan? kalau itu terjadi setelah bubarnya NKRI, boleh nggak? ya boleh saja, anda membanyangkan sesuatu dan anda tarik bayangan buruk itu, yang berakibat kekaraban warga negara terganggu, di mana otaknya itu?
"Kan seluruh kalimat dari anggota DPR bisa diuji, nanti FPI akan membahayakan negara, nanti 2 menit sebelum akhirat, atau sebelum negara hancur karena nggak bisa bayar utang, kita dipaksa untuk menghasilkan pembicaraan tanpa tuntunan logika, jadi kacau," ujarnya.
Rocky Gerung menyebut ada 30 negara yang mengalami krisis sosial.
"Nah, seluruh problem yang mereka alami, ada di negara kita, kalau dikatakan NKRI harga mati, ya itu utopia kita, keinginan kita, padahal di depan kiat kekacauan bisa terjadi setiap saat," ujarnya.
Rocky Gerung mengaku tidak percaya data statistik yang dikeluarkan negara.
"Kita malah bertemngkar soal ideologi, hal yang nggak masuk akal," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung lalu menilai bahwa pancasila telah gagal.