Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Petugas Pemadam Kebakaran dan Warga Makan Larva Tawon Ndas Usai Evakuasi

Petugas Pemadam Kebakaran Kudus dan warga memakan larva tawon ndas yang berhasil dievakuasi

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: M Syofri Kurniawan
Tribun Jateng/Rifqi Gozali
Evaluasi sarang tawon ndas di rumah warga di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Rabu (4/12/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kudus kembali mengevakuasi sarang tawon vespa affinis atau tawon ndas di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Rabu (4/12/2019).

Sarang tawon yang berada di atap rumah milik Umayah itu meresahkan warga sekitar.

Mengenakan pakaian pengaman, dua petugas pemadam kebakaran naik ke atap rumah Umayah, membawa racun serangga untuk menghalau tawon.

Dalam waktu cukup singkat, sarang tawon berhasil dievakuasi. Petugas membawa turun sarang tawon.

Warga yang sedari awal menyaksikan proses evakuasi lantas ikut mendekat ke petugas yang membawa sarang tawon.

Malahan di antara mereka ada yang dengan lahap memakan larva dan telur yang masih berada di sarang yang telah diturunkan.

Petugas pemadam kebakaran dan warga memakan larva tawon ndas
Petugas pemadam kebakaran dan warga memakan larva tawon ndas (Tribun Jateng/ Rifqi Gozali)

"Makan telur tawon ya karena untuk menambah stamina, rasanya enak. Baru kali ini makan ini karena coba-coba mas, ternyata enak," kata seorang warga yang turut melahap telur dan larva tawon, Kusripah.

Setelah menikmatinya, Kusripah pun membawa sebagian sarang tawon yang di dalamnya masih terdapat larva dan telur tawon.

"Mau dimasak," katanya.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran Pemkab Kudus, Suprapto, mengatakan, pihaknya telah menangani lebih dari 150 kasus sarang tawon ndas.

"Setiap hari biasanya bisa menangani bisa tujuh sampai delapan sarang tawon," katanya.

Menurut Suprapto, saat mengevakuasi sarang tawon, warga seringkali memintanya untuk dikonsumsi telur atau larvanya. Rasa dari telur tawon itu, katanya, gurih dan ada manisnya.

"Ada juga yang untuk pakan burung. Rasanya seperti daging rajungan," kata Suprapto. (goz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved