Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Diprotes Ribuan Warga, Lokasi Pembangunan Waduk di Bantarkawung Brebes Diusulkan Pindah

Ribuan warga beberapa desa di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, berulang kali melakukan aksi demo menolak pembangunan Waduk Cipamali di

Penulis: m zaenal arifin | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/M ZAENAL ARIFIN
Kepala Dinas Pengairan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PSDATR) Kabupaten Brebes, Agus As'ari, saat ditemui di kantornya, Selasa (10/12/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Ribuan warga beberapa desa di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, berulang kali melakukan aksi demo menolak pembangunan Waduk Cipamali di Kecamatan Bantarkawung.

Terakhir, demo warga dilakukan saat kunjungan Bupati Brebes, Idza Priyanti, di Bantarkawung, Sabtu (7/12/2019) lalu.

Terkait penolakan warga, lokasi Waduk Cipamali yang direncanakan dibangun di Desa Bangbayang, urung dilanjutkan.

Pemkab Brebes mengusulkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah agar mencari alternatif lokasi lain.

"Dengan penolakan ini, maka lokasi waduk akan diusulkan kembali untuk dialihkan ke alternatif lokasi lain," kata Kepala Dinas Pengairan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PSDATR) Kabupaten Brebes, Agus As'ari, saat ditemui di kantornya, Selasa (10/12/2019).

2 Puskesmas di Kudus Akan Diubah Jadi Rumah Sakit Tipe D

Warga Desa Munjungagung Tegal Protes Pertamina Tutup Perlintasan Rel Kereta

Atlet Skateboard Asal Karanganyar Sumbang Medali Perak di SEA Games 2019

Kisah Indri Suwarti Anak Seorang Kuli Angkut Truk Pasir Jadi Wisudawan Terbaik Unsoed Purwokerto

Ia mengungkapkan, tahapan pembangunan waduk saat ini masih dalam studi kelayakan pendahuluan.

Setelah kajiannya memungkinkan, maka nantinya akan dilanjutkan pada pembuatan studi kelayakan.

Baru setelahnya pembuatan detail enginering desain (DED) dan pembangunan konstruksinya.

"Ini tahapannya baru kelayakan pendahuluan dan baru mau disosialisasikan.

Tapi masyarakat sudah tidak setuju," ujarnya.

Dengan diusulkannya alternatif lokasi lain, lanjutnya, maka studi kelayakan pendahuluan akan kembali diulang.

Hanya saja, ia berharap hasil studi kelayakan tersebut disosialisasikan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan protes seperti di Bantarkawung dan Bangbayang.

"Jadi saya tegaskan, hingga kini belum ditentukan titik pembangunan waduk di Kecamatan Bantarkawung itu," jelasnya.

Dikatakannya, pembangunan waduk di Kecamatan Bantarkawung sangat dibutuhkan.

Fungsinya, selain untuk penampungan air di wilayah selatan, juga sebagai pengendali banjir saat musim penghujan.

Di samping itu, juga bisa menjadi objek wisata.

"Kalau pun kemudian nanti sudah dapat lokasi pembangunannya, kami menjamin tidak ada relokasi besar-besaran.

Pemkab Brebes pasti akan mementingkan warga," tandasnya.

Dalam aksi demo ribuan warga beberapa desa di Kecamatan Bantarkawung, Sabtu (7/12/2019), warga mendesak bupati menandatangani petisi penolakan pembangunan waduk dan membatalkannya.

Karena bupati menolak, warga akhirnya emosi.

Bahkan, bupati harus dievakuasi pihak kepolisian dari lokasi.

Seorang warga Bantarkawung, Wawan (43) mengatakan, warga meminta bertemu bupati soal rencana pembangunan waduk di Bantarkawung.

Mereka secara tegas menolak rencana tersebut dan mendesak bupati untuk membatalkannya.

"Kami diwakili 20 orang yang menemui Bupati.

Tapi saat didesak untuk tandatangan penolakan, bupati tidak bersedia.

Ini yang membuat warga marah dan memaksa masuk ke aula," katanya.

Koordinator aksi, Asep Awaludin mengatakan, demo tersebut bentuk penolakan warga soal rencana pembangunan Waduk Cipamali.

Informasi yang diperolehnya, waduk tersebut akan menampung air dari hilir Sungai Pemali.

"Jika rencana tersebut direalisasikan, maka konsekwensinya adalah warga harus direlokasi.

Kalau pindah, harus kemana.

Bagaimana soal pendidikan anak anak disini.

Kami yang rugi jika ada pembangunan waduk," katanya.

Dikatakannya, relokasi harus dilakukan karena desa yang selama ini ditempati warga nantinya dijadikan waduk penampungan air.

Padahal, desa tersebut sudah ditempati warga secara turun temurun.

"Sekecil apapun, siapapun tidak akan pernah mau jika tanah kelahirannya harus ditenggelamkan," ucapnya.

Ia menambahkan, sebenarnya ada desa lain juga yang nantinya terdampak pembangunan Waduk Cipamali.

Namun, dua desa yang paling besar dampaknya yakni Desa Bangbayang dan Bantarkawung, menjadi lokasi pembangunan waduk.

Alasannya, luasan waduk yang dibangun nantinya tidak mungkin cukup jika hanya menggunakan luas daerah dua desa tersebut.

Pasalnya, Waduk Cipamali diperkirakan akan mampu menampung debit air dengan kapasitas hingga 1 miliar kubik.

"Intinya, kami menolak dan menuntut rencana pembangunan waduk ini dibatalkan," tuntutnya. (Nal)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved