Warga Desa Munjungagung Tegal Protes Pertamina Tutup Perlintasan Rel Kereta
Warga Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal berdemo menuntut protes.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Warga Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal berdemo protes kepada pihak Pertamina karena perlintasan rel kereta pada JPL 200 di Desa Munjungagung ditutup.
Seperti diketahui, Pertamina MOR IV Jateng DIY memiliki kantor unit baru di desa tersebut.
Akses perlintasan rel tanpa palang yang biasa dilalui warga setempat pun ditutup pihak Pertamina.
Langkah itu diambil pihak Pertamina guna memudahkan bongkar muat gerbong berisi tangki di kantor unit baru tersebut.
• Selama 2019, 1.576 Perempuan Gugat Cerai Suaminya di Pekalongan
• Kisah Indri Suwarti Anak Seorang Kuli Angkut Truk Pasir Jadi Wisudawan Terbaik Unsoed Purwokerto
• Mundjirin Ingatkan Perangkat Desa Berhati-hati dalam Bertindak Agar Tak Viral
• 3 Rumah Warga Rusak Berat Ditimpa Pohon Tumbang di Purbalingga
Hal itu diungkapkan Kasi Perkeretaapian Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tegal, Muhajjir kepada Tribunjateng.com, Selasa (10/12/2019).
Muhajjir menuturkan demo penolakan itu terjadi pada beberapa waktu lalu.
Mereka menuntut karena adanya penutupan akses perlintasan rel tanpa palang di sebelah barat Kantor Unit Pertamina MOR IV.
Dia mewakili Dishub bersama Pertamina, PT KAI Daop IV Semarang, dan warga setempat pun telah berembuk untuk masalah ini pada Senin (9/12/2019) kemarin.
"Warga meminta tiga poin untuk salah satunya dipenuhi.
Pertama, dibuatkan underpass.
Kedua, flyover.
Lalu, terakhir dihadirkan penjaga pada perlintasan rel JPL 200.
Warga meminta salah satu dipenuhi.
Namun, dua poin awal sepertinya mustahil dikabulkan.
Itu butuh anggaran besar," ujar Muhajjir.