Viral Siswi di Demak Pesta Miras, Ketua DPRD : Kita Memaklumi Tapi Tidak Bisa Mentolerir
DPRD Kabupaten Demak mengimbau kepada semua warga ikut bertanggungjawab atas dugaan pesta miras yang dilakukan beberapa siswa di Kabupaten Demak.
Penulis: Moch Saifudin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - DPRD Kabupaten Demak mengimbau kepada semua warga ikut bertanggungjawab atas dugaan pesta miras yang dilakukan beberapa siswa di Kabupaten Demak.
Ketua DPRD Demak, Fahrudin Bisri Slamet mengatakan, kejadian tersebut dapat dimaklumi namun tidak bisa ditolerir.
"Tentu sebagai orangtua dan wakil rakyat, kita cukup menyayangkan hal tersebut dapat terjadi, namun terkait kejadian tersebut merupakan tanggung jawab bersama sebagai orangtua dan keluarga," jelasnya, Selasa (10/12/2019).
Ia berharap kejadian itu merupakan kejadian yang pertama dan terkahir di Kabupaten Demak.
Lanjutnya, mengingat siswa yang terlibat merupakan anak kelas XII, sekolah harus bisa memberikan pembinaan dan perhatian khusus, agar anak tersebut menjadi lebih baik.
• BREAKING NEWS : Pohon Tumbang di Mangunsari, Jalur Ungaran-Gunungpati Macet
• Kasus HIV/AIDS di Kota Semarang Terus Meningkat, Dinkes Sebut Mayoritas Sesama Jenis
• Kenapa Korban Tersengat Tawon Vespa Bisa Meninggal? Ini Alasannya
• Belum Dapat WTP, Sekda Brebes Berkilah Masih Banyak Aset yang Belum Jelas
"Kita bisa memaklumi namun kita tidak bisa mentolerir, artinya hal tersebut merupakan tanggung jawab kita bersama," jelasnya.
Terkait anak yang terlibat dugaan melakukan pesta miras, lanjutnya, kita harus memberikan perhatian khusus, terutama orangtua dan sekolah.
Ia menambahkan, orangtua harus bisa menjalin hubungan harmonis dengan anak, dan sekolah bisa mendidik dan memahami karakter anak.
"Kejadian ini patut menjadi perhatian kita bersama, agar lebih memperhatikan anak, karena anak muda merupakan calon pemimpin bangsa ini," terangnya.
Ia menjelaskan, sekolah harus bisa membina anak tersebut menjadi lebih baik, terutama hal moral.
Lanjutnya, untuk memberikan kepandaian kepada siswa, banyak orang yang bisa, namun menjadikan anak menjadi baik, dibutuhkan cara memahami karakter anak zaman sekarang, yaitu anak milenial.
"Sehingga antara guru dan siswa, sekolah dan siswa bisa terjalin hubungan yang baik," jelasnya.
Terkait orangtua, ia mengimbau agar orangtua bisa memperhatikan anak dan menjadikan anak sebagai sahabat dan teman.
Menurutnya, benteng anak terdapat pada orangtua, keluarga.
"Jika keluarga kuat dan harmonis, orangtua bisa menjalin hubungan baik dengan anak, tidak akan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk," jelasnya. (ivo)