Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Anggota Brimob Gugur Diserang Kelompok Teroris Poso Ali Kalora
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah, Bharatu MSM, gugur setelah diserang kelompok teroris MIT Ali Kalora
Polisi telah memperpanjang waktu operasi Satgas Tinombala selama tiga bulan hingga Oktober 2019.
Menurut Dedi, tiga bulan tersebut adalah batas maksimal ketersediaan logistik bagi kelompok tersebut.
Namun, karena sudah terkepung, kelompok itu akan tertangkap jika mencoba turun untuk mencari logistik ke arah masyarakat.
"Dia coba untuk turun saja, pasti akan langsung ditangkap. Kalau mereka mau pakai komunikasi, itu sudah tidak bisa. Sudah kami amankan semuanya," ucap dia.
Dedi mengatakan bahwa kelompok itu tersisa sembilan anggota dengan dua pucuk senjata rakitan laras pendek.
Sebelumnya, Ali Kalora diduga juga terlibat kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap penambang emas RB alias A (34) sekitar akhir tahun 2018.
Polisi menduga bahwa RB alias A dibunuh oleh anggota kelompok tersebut.
Lalu, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada 31 Desember 2018.
Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.
Operasi Tinombala Pengejaran Anggota MIT di Poso Diperpanjang Sampai Desember 2019
Operasi Tinombala, perburuan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah hutan Kabupaten Poso dan sekitarnya memasuki tahap ke-4.
Tahap ke-4 itu dimulai, pasca TNI-Polri memperpanjang waktu pelaksanaan Operasi Tinombala pada pekan lalu.
Diketahui, Operasi Tinombala tahap ke-3 berakhir pada 3 Oktober 2019.
"Operasi Tinombala, tahap ke-3 berakhir tanggal 3, tapi karena ini kepentingan negara juga kita perpanjang," kata Kapolda Sulteng Lukman Wahyu Harianto, selaku Ketua Satgas, Senin (7/10/2019) siang.