FAKTA BARU : Kasus Pembunuhan Hakim PN Yang Jenazahnya Diketemukan di Kebun Sawit
Kenny Akbari, putri hakim PN Medan Jamaluddin yang ditemukan tewas terbunuh bereaksi terkait kabar niat cerai sang ayah.
TRIBUNJATENG.COM - Kenny Akbari, putri hakim PN Medan Jamaluddin yang ditemukan tewas terbunuh bereaksi terkait kabar niat cerai sang ayah.
Hal itu diungkapkannya ketika ditanyai perjalanan kasus hakim PN Medan Jamaluddin saat ini.
Kenny Akbari memaparkan hal tersebut ketika dihubungi awak media pada Selasa (17/12).
Mulanya Kenny Akbari menuturkan permintaan kepada Mabes Polri dan Mahkamah Agung (MA) untuk memberikan atensi di kasus pembunuhan hakim PN Medan itu.
"Harapan saya terlebih kepada pihak Mahkamah Agung dan Mabes Polri ikut memantau kasus ini karena udah lama sekali, udah dua minggu lebih," jelas Kenny Akbari.
Sementara itu, Kenny Akbari bersama pamannya (abang Hakim PN Medan Jamaluddin) tampak hadir di PN Medan sekitar pukul 15.40 WIB.
Saat itu mereka berniat untuk bertemu Ketua PN Medan, Sutio Jumagi Akhirno.
Kendati demikian, Sutio saat itu tak bisa ditemui.
"Saya minta tolong ke PN Medan dan Ikahi Medan untuk bantu mendesak penyelesaian kasus ini agar cepat terungkap."
"Tadi saya silaturahmi ke Pak Ketua PN bermaksud meminta bantuan ini. Saya berharap kalau ada desakan dari lembaga, pihak Polda dan Polrestabes lebih sigap," beber Kenny Akbari.
Lebih lanjut, Kenny Akbari mengakui jika dirinya masih sekali diperiksa soal kematian sang ayah.
Saat itu Kenny Akbari diperiksa di sela-sela proses pemakaman hakim Jamaluddin.
"Saya sudah ada sekali diperiksa di Nagan Raya waktu pemakaman ayah. Nanti katanya ada pemeriksaan lanjutan, tapi belum dikasih tahu kapan. Soalnya lagi dikoordinir sama mereka, nanti kalau perlu dipanggil," ucap Kenny Akbari.
Kenny Akbari memaparkan, ketika sang ayah ditemukan tewas pada 29 November 2019, ia sedang koas di RS Pirngadi.
"Pas pulang dari RS memang ada Bunda, jam 2 aku pulang terus tidur siang baru bangun sekitaran jam 6 sore.