Rulie Sebut Dana Tali Asih untuk Eks PSK Gambilangu yang Ditilep Oknum Capai Rp 203 juta
Di Neraka ga ada PSK. Di Neraka ga ada PSK. Di Neraka adanya Koruptor.
"Pesangon malah disalurkan ke warga yang bukan pekerja PSK, artinya penyaluran pesangon salah sasaran," terangnya.
Kemudian ada belasan PSK lainnya yang takut untuk mengungkapkan penilepan uang bantaun dari Pemkot Semarang itu.
"Dari beberapa modus kecurangan itu, kami menduga pesangon yang ditilep oknum sejumlah Rp 203 juta," kata Rulie selepas aksi.
Dia melanjutkan PSK takut mengungkapkan penilepan pesangon karena takut diintimidasi oleh pihak yang menyelewengkan dana.
Adapula yang takut berurusan dengan hukum.
"Kami harapkan Pemkot Semarang dalam hal ini Dinas Sosial open terhadap data yang kami minta, agar jelas benang kusutnya.
Sebab ini adalah uang rakyat yang sangat dibutuhkan para mantan PSK untuk modal usaha, " jelasnya.
Sementara Orator Aksi, Ari menuturkan ada sejumlah 126 PSK yang mendapatkan pesangon.
Hanya saja ada dugaan pemotongan dana pesangon tersebut.
Maka Jaringan Advokasi Lokalisasi Gambilangu Semarang menuntut tiga hal.
Pertama Pemerintah wajib mengembalikan hak PSK yang dirampas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dengan memberikan data dan informasi yang diperlukan kepada kuasa hukum yakni Jaringan Advokasi Lokalisasi Gambilangu.
Kedua pemerintah tidak boleh tinggal diam.
"Terakhir tunjukan kepedulian dan keperbihakan terhadap kaum marjinal dengan keterbukaan untuk bekerjasama dengan penyelesaian masalah yang menimpa perempuan yang dilacurkan eks Lokalisasi, " katanya. (Iwan Arifianto)