WAWANCARA : Bambang Nurdiansyah Curhat Soal Posisinya di PSIS, Hentikan Bully dengan Prestasi
PSIS Semarang menutup kompetisi Liga 1 2019 dengan meraih angka 43 hasil dari 34 laga. Sama seperti pada musim sebelumnya, di kompetisi Liga 1
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
Kalau diteruskan ya pasti dengan senang hati. Pasti saya tidak perlu menyesuaikan lagi, pemain sudah tahu, manajemen juga semua kawan baik saya. Saya pikir tidak ada masalah. Tapi saya tidak mau berandai-andai.
Belakangan berhembus kabar jika untuk kompetisi Liga 1 2020 anda akan bertukar posisi dengan direktur teknik Dragan Djukanovic. Apakah kabar itu juga sampai kepada Anda?
Kalau kabar selentingan iya, bahkan pada saat Dragan datang ke sini, saya usulkan ya sudah Dragan saja, karena saya tidak mau ada tumpang tindih.
Tapi setelah itu dirapatkan, jobdesknya jelas, oke. Saya mau jadi headcoach lagi. Tadinya saya tidak mau, karena repot.
Setelah dijelaskan, Dragan hanya sebagai direktur teknik, Pak Bambang jalan aja sebagai headcoach.
Kalau masukan, ya saya perlu diberi masukan. Tapi saya minta job description-nya jelas. Nah Dragan bisa menjalankan dengan baik, saya juga kadang meminta masukan dari dia.
Nah kalau rumor tahun depan seperti itu. dari awal memang saya sudah minta. Kalau ada rumor seperti itu ya silakan saja. Kembali lagi saya kan profesional. Kalau memang jadi direktur teknik lagi, oke, nggak masalah.
Tapi, selama ini dengan hadirnya Dragan apakah cukup membantu kinerja anda?.
Ya bisa membantu pasti. Saya bisa tanya ini bagaimana nih, menurut lu gimana? tapi tetap keputusan ada di saya. Sebetulnya ada banyak pendapat kami yang sama. Tapi ada juga yang tidak. Tapi Dragan menghargai itu, dan dia tidak mempermasalahkan.
Setelah kompetisi ini selesai apa kegiatan anda selama libur kompetisi?
Tentu pulang ke Jakarta, istirahat bertemu keluarga dulu, kemudian saya inikan instruktur AFC.
Di depan ini ada beberapa tugas, saya harus mengajar untuk pelatih B AFC dan lisensi C AFC. Rencananya Januari nanti. Pokoknya sebelum kompetisi mulai.
Kalaupun tiba-tiba PSIS katakan lanjut, persiapannya bulan Februari atau pertengahan Januari, ya saya harus lapor dulu ke PSSI.
Tapi sementara belum ada komitmen apa-apa. Kalau memang ditugaskan PSSI ya jalan dulu. Supaya ilmu saya tidak hilang dan otak saya jalan terus. Ya saya tidak mau berandai-andailah.
Mau lanjut jadi pelatih tidak apa-apa, jadi direktur teknik pun tidak apa-apa. Kita sama-sama PSIS. (*)