Sempat Naik ke Genteng Karena Rumah Terendam Banjir, Begini Kondisi Randy Pangalila dan Istri
Begini kondisi aktor Randy Pangalila dan istri seusai rumahnya terendam banjir. Randy pangalila Sempat Naik ke Genteng Karena Rumah Terendam Banjir.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Begini kondisi aktor Randy Pangalila dan istri seusai rumahnya terendam banjir.
Randy pangalila dan istrinya sempat naik ke genteng saat banjir merendam rumah miliknya.
Lewat Instagram story, Randy Pangalila membagikan video di bagian depan rumahnya yang terdampak banjir.
Bahkan dari video tersebut, Randy tampak pasrah melihat mobilnya yang hampir tenggelam.
“Sudah parah sih, mobil gue sudah, ya sudahlah ya,” kata Randy melalui Instagram story, @randpunk, pada Rabu (1/1/20).
Setelah itu, Radny Pangalila ini mengunggah foto kebersamaannya dengan sang istri, Chelsey Frank.
Dalam foto tersebut tampak banjir sudah setinggi pagar rumah.
Tampak Radny Pangalilia dan Chelsey Frank duduk di atas genteng.
Tak lupa, Randy membubuhkan potret tersebut dan berujar soal keromantisan dengan sang istri.
“Yang penting romantis, (emot love)” tulis Randy Pangalila.

Selang beberapa saat, Randy pangalila memberikan kabar kondisi terkininya.
Randy Pangalila mengabarkan bahwa kondisi keluarganya saat ini sangat baik.
Banjir yang merendam rumahnya sudah mulai surut.
Randy Pangalila mengatakan saat ini kondisi rumahnya porak poranda, tidak ada air bersih dan listrik masih mati.
Pria beruisa 29 tahun ini memohon maaf kepada awak media lantaran tidak bisa ditemui.
Randy Pangalila mengatakan saat ini ia ingin membersihkan rumahnya terlebih dahulu.
"Kondisi kamu sekeluarga sudah baik-baik saja, air sudah surut, cuman rumah porak poranda, air pun masi matyi dan listrik sudah pasti off juga
Mohon maaf untuk rekan-rekan media saya belum bisa diwawancara lagi kerja bakti dulu, terimakasih untuk pengertiannya," tulis Randy Pangalila.

• Ruben Onsu Bagi Makanan Untuk Korban Banjir Jakarta, Meski Ia Sedih 30 Kios Geprek Bensu Kena Banjir
• Tagar Innalillahi, Banjir Jakarta 2020 dan Anies Trending Twitter Hari Ini
• Banjir Jakarta Banyak Menghanyutkan Mobil, Hotman Paris: Malapetaka
Diketahui, Banjir melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 30 korban meninggal dunia akibat banjir yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Jumlah tersebut berdasarkan validasi data yang dilakukan pihaknya hingga Kamis (2/1/2020) pukul 21.00 WIB.
Data dikumpulkan BNPB dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPBD, TNI, Polri, dan sumber lainnya.
"Sampai dengan pukul 21.00 WIB jumlah korban meninggal akibat banjir adalah 30 orang," kata Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan yang diterima, Kamis malam.
Korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor sebanyak 11 orang, Jakarta Timur 7 orang, Kota Bekasi 3 orang, Kota Depok 3 orang.
Kemudian Jakarta Pusat 1 orang, Jakarta Barat 1 orang, Kabupaten Bekasi 1 orang, Kota Bogor, dan Kota Tangerang 1 orang.
Dari sisi penyebab meninggalnya korban, BNPB mencatat 17 orang meninggal karena terseret arus banjir, 5 orang tertimbun longsor, 5 orang tersengat listrik, dan 3 orang hipotermia.
Kepala BMKG menyatakan bahwa hujan deras masih akan berlangsung sampai tanggal 10 Januari 2020.
Agar tidak timbul korban lebih banyak lagi Kepala BNPB mengimbau agar warga yang rumahnya masih terendam cukup dalam dan masih bertahan di rumah, agar segera mengevakuasi diri ke tempat aman.
Jika kondisi banjir sudah surut maka boleh kembali ke rumah msing-masing.
“Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibanding harta,” kata Kepala BNPB dalam keterangan.
Berikut 30 nama korban meninggal dunia akibat banjir
1. Yuda Irawan (29), Palmerah, Jakarta Barat.
2. Arfiqo Alif Ardana (16), Kemayoran, Jakarta Pusat.
3. M Ali (82), Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
4. Siti Hawa (72) Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
5. Willi Surahman, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
6. Sutarmi (73) Krmat Jati, Jakarta Timur.
7. Agus (19), Duren Sawit, Jakarta Timur.
8. Sanusi, Duren Sawit, Jakarta Timur.
9. Susanti, Duren Sawit, Jakarta Timur.
10. Bagas Marsdianto, Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
11. Asti (45), Sukajaya, Kabupaten Bogor.
12. M Hudri (24), Sukajaya, Kabupaten Bogor.
13. Carli (5), Sukajaya, Kabupaten Bogor.
14. Rumsah (60), Sukajaya, Kabupaten Bogor.
15. Amri (60), Sukajaya, Kabupaten Bogor.
16. Cicih (10), Sukajaya, Kabupaten Bogor.
17. Saroh (25), Sukajaya, Kabupaten Bogor.
18. Idrus (50), Nanggung, Kabupaten Bogor.
19. Nurjen (47), Nanggung, Kabupaten Bogor.
20. Hilman (15), Jasinga, Kabupaten Bogor.
21. Iyum (35), Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
22. Andika Pradika (14) Rawa Lumbu, Kota Bekasi.
23. Topo, Medan Satria, Kota Bekasi.
24. Cahyono (41), Bekasi Barat, Kota Bekasi.
25. Kusmiyati (30), Tanah Sereal, Kota Bogor.
26. Amelia Susanti (27), Cinere, Kota Depok.
27. Rumsinah (68), Cinere, Kota Depok.
28. Nizam Saputra (8), Cinere, Kota Depok.
29. Jamilah (55), Batu Ceper, Kota Tangerang.
30. Teguh Taufik (36), Ciputat, Tangerang Selatan.
169 Titik Banjir di Jabotabek
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten.
Titik banjir terbanyak yaitu berada di Provinsi Jawa Barat sebanyak 97 titik, DKI Jakarta sebanyaj 63 titik dan Banten sebanyak 9 titik. Di Provinsi Banten mempunyai 9 titi.
Dengan rincian Kota Tangerang 3 titik dan Tangerang Selatan 6 titik.
DKI Jakarta mempunyai 63 titik dengan rincian Jakarta Barat 7 titik, Jakarta Pusat 2 titik, Jakarta Selatab 39 titik, Jakarta Timur 13 titik, dan Jakarta Utara 2 titik.
Sementara di Jawa Barat mempuyai 97 titik banjir dengan rincian Bak. Bekasi 32 titik, Kota Bekasi 53 titik dan Kab. Bogor 12 titik.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah yang paling terdampak banjir adalah Kota Bekasi (53), Jakarta Selatan (39), Kab. Bekasi (32), dan Jakarta Timur (13). Kedalaman banjir tertinggi sebesar 2,5 m terjadi di Perum Beta Lestari, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi. Sedang genangan dengan kedalaman 1 - 2 m terdapat 49 titik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya disebabkan terjadi kerusakan alam.
"Ini karena kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana, banyak hal," ujar Jokowi di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut Jokowi, penanganan banjir yang utama saat ini yaitu menyelamatkan masyarakat yang menjadi korban banjir dengan sinergi semua instansi.
"Keselamatan keamanan masyarakat harus didahulukan," ucap Jokowi.
Setelah korban banjir tertangani dengan baik, kata Jokowi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bersama-sama mencegah terjadinya banjir kembali di masa depan.
"Nanti urusan penanganan banjir secara infrastrukturnya akan kita bicarakan setelah penanganan evakuasi selesai," tutur Jokowi.
"Saya ingin agar kerjasama ini dibangun pusat, provinsi, kabupaten dan kota. Sehingga semuanya bisa tertangani dengan baik," sambung Jokowi. (*)
• UPDATE: Ini Nama-nama Korban Meninggal Dunia Banjir Jakarta dan 169 Titik Banjir Jabodetabek
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pengendara Cewek Motor Beat Meninggal Kecelakaan, Diduga Mengantuk
• Ini Daftar Pemain Incaran PSIS Semarang Versi Dragan Djukanovic, Demi Raih Target Liga 1 2020
• Tidak Tengok Kanan Kiri saat Menyeberang di Perempatan Barutikung Semarang, Pemotor Ditabrak Angkot