21 Hari Bangkai Mobil Ertiga Tertabrak Kereta Api Belum Dievakuasi, Warga Khawatir Soal Ini
Bangkai kendaraan mobil Suzuki Ertiga Nopol L 1540 YQ yang ditabrak Kereta Api Wijaya Kusuma beberapa pekan lalu sampai sekarang belum dievakuasi.
TRIBUNJATENG.COM - Mobil Suzuki Ertiga ditumpangi empat orang yang merupakan satu keluarga itu ditabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Minggu (15/12/2019) sekitar pukul 19.20 WIB.
Mobil itu adalah milik Sargono (47) warga Wonokitri Nomor 07, Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya.
Bangkai kendaraan mobil Suzuki Ertiga Nopol L 1540 YQ yang ditabrak Kereta Api Wijaya Kusuma beberapa pekan lalu sampai sekarang belum dievakuasi.
Padahal, kejadian mobil ditabrak kereta api itu sudah berlalu selama 21 hari, namun sampai saat ini kendaraan tersebut masih berada di samping perlintasan tersebut.
Dari pantauan Surya.co.id di lokasi, mobil Ertiga ini masih berada di samping perlintasan kereta tepatnya di Dusun Sanan, Desa sananbicak, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.
Kondisi mobil Ertiga itu hancur rusak parah nyaris tidak berbentuk kondisinya terguling pada sisi kiri. Mesin Ertiga ini terburai berada sekitar 200 meter dari lokasi bodi mobil tersebut
Komponen mobil berceceran bahkan bagian bemper masih berada di sisi kiri perlintasan kereta api tanpa palang pintu yakni lokasi terjadinya tabrakan yang berjarak sekitar lebih dari 500 meter dari bodi mobil.
Eko (32) warga setempat menjelaskan posisi mobil yang berada di dekat perlintasan kereta api sempat dipindahkan oleh petugas PT KAI karena menghalangi proyek pembangunan jalur ganda (Troble Track) di lokasi tersebut.
Kondisi mobil Ertiga ini dibiarkan teronggok begitu saja tanpa ditutup alas maupun terpal.
Yang dikhawatirkan ada orang yang tidak bertanggung jawab mengambil barang di mobil tersebut.
"Ya biarkankan begitu saja mobilnya tidak ada yang menjaga kalau barang-barangnya sudah kosong," ujarnya di lokasi.
Ia mengatakan warga sempat terganggu karena bangkai mobil Ertiga ini menjadi pusat perhatian lantaran berada persis di area kebun dekat permukiman.
"Kita (Masyarakat) kan juga khawatir kalau ada apa-apa bagaimana kan lebih baik segera dievakuasi saja," ucapnya.
Kepala Stasiun Mojokerto, Wahyudi membenarkan mobil Ertiga yang ditabrak kereta api ini masih berada di lokasi. Namun pihaknya menyerahkan evakuasi mobil ini kepada pihak berwenang.
"Kemarin masih di situ saya lihat dilokasi baratnya perlintasan tidak terjaga, kalau itu (Evakuasi) mungkin dari Kepolisian," ungkapnya.
Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP AM Rido Ariefianto saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih memastikan terkait wewenang evakuasi kendaraan ini.
"Saya cek ke anggota dulu nanti ya," tandasnya.
Kronologi penumpang Suzuki Ertiga bisa menyelamatkan diri
Sargono (47) pengemudi mobil menceritakan saat itu ia bersama istrinya Ernawati (43) duduk di kursi depan.
Sedang dua anaknya Lubab (14) dan Sabilul Rusdi (11) di kursi penumpang belakang.
Mereka dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Wonokitri Nomor 07, Surabaya, seusai mengunjungi pondok pesantren di dekat lokasi kejadian.
Sargono melanjutkan, kondisi jalan di dekat lokasi merupakan belokan tajam ke arah kanan yang diperparah penerangan sangat minim.
Apalagi jalan ke perlintasan kereta api tanpa palang pintu menanjak curam sehingga mengakibatkan pandangan dari dalam mobil tidak begitu jelas.
"Mobil menanjak pakai gigi 2 kondisi ban sebelah kiri terperosok lubang di pinggir rel kereta api karena tidak kelihatan saking tingginya tanjakan," tuturnya saat di temui di Pondok Pesantren di dekat lokasi kejadian.
Ia beberapa kali menekan pedal gas berupaya mengeluarkan mobilnya yang terjerembab lubang sekitar 20 sentimeter di pinggir jalan aspal.
Saat itu posisi mobil berada persis di tengah perlintasan kereta api.
"Mau maju tidak bisa karena terhalang besi depannya mundur terganjal rel, saya berupaya tenang tidak panik berusaha mengeluarkan mobil dari dalam lubang," ujarnya.
Namun, secara bersamaan ia melihat sorotan sinar lampu kereta api yang akan melintas dari arah timur (Mojokerto) menuju Jombang.
Sontak, istri dan kedua anaknya berteriak histeris lantaran jarak kereta api sudah berada dekat.
Suara klakson kereta api terdengar keras sehingga membuat keluarganya yang di dalam mobil makin panik.
Istri dan anaknya terlebih dulu keluar dari dalam mobil.
"Saya lihat dari kiri ada kereta api tapi tetap masih berupaya untuk menyelematkan mobil ini tapi sudah tidak bisa ya sudah direlakan saja," ucap Sargono.
Menurutnya, ada warga yang membuka pintu mobil memegang punggung dan tangan kanannya untuk menariknya keluar.
Ia nyaris ditabrak kereta api hanya beberapa detik setelah keluar dari dalam mobil.
"Saya dalam kondisi sadar saat ditarik keluar dari mobil," terangnya.
Sedang sang istri Ernawati menambahkan, dia menyaksikan mobil itu ditabrak kereta api.
Terdengar suara keras saat bagian belakang mobil dihantam kereta api.
Ertiga warna merah metalik itu tersangkut di lokomotif hingga terseret sejauh sekitar 500 meter.
"Mobilnya terseret kereta api sampai terkena serpihan kacanya," pungkasnya.
Namun, dia mengaku bersyukur karena keluarganya selamat dari kecelakaan ini.
Ia pun berupaya menenangkan kedua anaknya di rumah warga.
"Saya keluar lebih dulu sama anak-anak alhamdulillah masih diberi keselamatan," pungkas Ernawati.
Kesaksian penjaga palang pintu rel kereta api
M. Doni (17), penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu sukarela di lokasi kejadian menjelaskan, mobil berhenti di tengah perlintasan kereta api karena terjerembab di lubang sedalam 20 sentimeter persis di samping jalan aspal.
Perlintasan kereta api tanpa palang pintu ini berada di tanjakan yang cukup curam. Saat melintasinya, diduga pengemudi mobil tidak melihat ada lubang yang menyebabkan mobilnya terperosok.
"Mobilnya mogok, kondisi ban sebelah kiri tersangkut lubang. Mau maju tidak bisa ada palang besi, mundur terkena rel," ujarnya di lokasi kejadian.
Ia mengatakan sudah memperingatkan pengemudi mobil ada kereta api dari arah timur (Mojokerto) mengarah ke Jombang.
Pengemudi sempat berupaya menyelamatkan mobilnya namun keburu jarak kereta api semakin dekat.
"Seluruh penumpang berhasil keluar dari mobil," ucapnya.
Baroin Polsuska Daop 7 Madiun, menjelaskan perlintasan kereta api palang pintu itu dijaga oleh warga secara sukarela.
Warga sempat menolong pengemudi mobil. Penumpang mobil satu wanita bersama dua anaknya terlebih dulu keluar dari mobil.
"Pengemudi mobil turun ketika jarak kereta api beberapa meter dari lokasi kejadian, beruntungnya bisa menyelamatkan diri," terangnya.
Ditambahkannya, Kereta Api Wijaya Kusuma seketika menyambar bodi belakang mobil hingga terseret sejauh lebih dari 500 meter dari lokasi kejadian. Saking kerasnya tabrakan itu mobil hancur.
Kereta api sempat berhenti untuk melaporkan adanya kecelakaan ini. Kejadian kecelakaan berada dekat dengan Stasiun Curah Malang Jombang Daop 7 Madiun.
"Penumpang mobil selamat saat ini di evakuasi di pondok pesantren di dekat lokasi kejadian," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kondisi Bangkai Mobil Ertiga Milik Warga Surabaya yang Ditabrak KA di Mojokerto hingga Hari Ke-21,