Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Irak Ancam Usir Militer AS, Donald Trump: Kami Tidak Akan Pergi, Kecuali Mereka Bayar

Presiden Donald Trump melontarkan ancaman setelah Parlemen Irak berniat untuk mengusir pasukan AS.

Editor: m nur huda
AFP/NICHOLAS KAMM
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON DC - Presiden Donald Trump melontarkan ancaman setelah Parlemen Irak berniat untuk mengusir pasukan AS.

Pada Minggu (5/1/2020), parlemen mengeluarkan resolusi yang berisi seruan supaya militer asing segera angkat kaki.

Meski begitu, resolusi yang dikeluarkan oleh parlemen tidak bersifat mengikat, dan membutuhkan persetujuan pemerintah.

Koalisi internasional yang dipimpin AS datang atas undangan Irak di 2014, untuk membantu mereka dalam mengalahkan ISIS.

Saat ini, terdapat sekitar 5.200 pasukan AS yang bermarkas di seantero negeri itu, dan bertindak sebagai penasihat.

"Jika mereka mengusir kami dengan cara yang tidak baik, maka kami akan menjatuhkan sanksi yang tidak akan pernah mereka bayangkan," ancam Trump.

"Sanksi itu akan membuat hukuman yang diberikan kepada Iran seperti recehan," lanjutnya seperti dilansir AFP Senin (6/1/2020).

Berbicara dari pesawat kepresidenannya, Trump menyatakan bahwa Pentagon mempunyai pangkalan udara yang sangat canggih.

"Pembangunannya butuh miliaran dollar. Kami tidak akan pergi kecuali mereka membayar biayanya," ujar Trump dikutip BBC.

Kemudian pada kicauannya di Twitter, presiden 73 tahun itu memamerkan besarnya biaya yang digelontorkan untuk militer.

Trump mengatakan Pentagon sudah menghabiskan dana 2 triliun dollar AS, sekitar Rp 27.925 triliun, demi pengembangan militer.

"Kami adalah pasukan yang TERBAIK di dunia! Jika Iran sampai berani menyerang, kami akan mengirim peralatan cantik kami," klaimnya.

Serangan tersebut terjadi setelah jenderal top Iran, Qasem Soleimani, tewas dihantam rudal pada Jumat (3/1/2020).

Soleimani terbunuh bersama wakil pemimpin paramiliter Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad.

Komandan Pasukan Quds, cabang dari Garda Revolusi, itu dan Muhandis terbunuh ketika konvoi kendaraan mereka diserbu rudal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved