Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Langgar Janji, Iran Lanjutkan Program Nuklir Pasca-Pembunuhan Qassem Soleimani Oleh Militer AS

Qassem Soleimani tewas oleh drone rudal Ninja militer AS, membuat Iran bertekad membalas. Iran kini kembali melanjutkan program nuklir.

Editor: m nur huda
Reuters
Arak-arakan warga Iran saat proses pemakaman Qasem Soleimani, Sabtu (4/1/2020) 

Insiden itu merupakan balasan dari AS yang membombardir markas Kataib Hizbullah pada akhir pekan lalu hingga menewaskan 25 orang.

Presiden Donald Trump lantas mengibarkan bendera AS di akun twiternya @realDonaldTrump pada Jumat (3/1/2019), setelah membunuh Soleimani.

Namun, Donald Trump didemo warga AS, lantaran membunuh seorang Jenderal Iran pada serangan rudal Jumat lalu.

Dikutip dari Afp.com pada Minggu (5/1/2019), sekitar 200 pendemo berada di luar Gedung Putih, Washington DC pada Sabtu kemarin.

Jenderal Pengganti Qassem Soleimani Sebut Bakal Ada Mayat Orang Amerika di Seluruh Timur Tengah

Demonstran berkumpul dan berteriak "no war on Iran" (jangan ada perang di Iran).

Serta, menuliskan berbagai slogan seperti "no justice, no peace, US out of the Middle East" (tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian, Amerika harus keluar dari Timur Tengah).

"Kami tak akan membiarkan Amerika Serikat negara kami menjadi pemimpin perang yang tidak berguna di Timur Tengah," ujar orator.

Seusai berdemonstrasi di Gedung Putih, aksi sempat bergeser ke Trump International Hotel.

Selain di luar Gedung Putih, setidaknya ada 70 titik di kota lain yang menggelar aksi menolak sikap Trump itu.

Seperti di New York, pendemo menuntut agar Trump menarik 5.000 tentara AS dari Irak.

Trump diketahui membunuh Jenderal Iran, Qasem Soleimani dengan tujuan untuk menghentikan perang, bukan untuk memulai perang baru.

Demikian disampaikan Trump seperti dilansir dari AP, Sabtu (4/1/2019).

Menurut dia, Soleimani merupakan komandan Pasukan Quds, sayap dari kesatuan elite Garda Revolusi, tewas di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Donald Trump: Iran Tidak Pernah Menang Perang

Soleimani tewas bersama pemimpin paramiliter Irak Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, dan enam orang lainnya akibat serangan drone.

Trump menyebut Soleimani adalah sosok kejam, yang menjadikan kematian orang tak berdosa sebagai hasratnya yang sakit.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved