Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Respons Cepat Hendi Ketika Klasik Kecelakaan Hingga Kritis Tapi Ditolak Rumah Sakit di Semarang

Nasib naas dialami Klasik siswi SMP di Kota Semarang. Ia mengalami kecelakaan lalulintas hingga kritis.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Klasik yang mengalami luka kritis usai kecelakaan di Jl Majapahit Semarang, Senin (6/1/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nasib naas dialami Klasik siswi SMP di Kota Semarang.

Ia mengalami kecelakaan lalulintas hingga kritis.

Namun Klasik sempat ditolak rumah sakit swasta yang tak segera menanganinya.

Mendengar kejadian ini, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi merespon cepat dan meminta pihak Rumah Sakit RSUD Wongsonegoro (RSWN) segera membantu perawatan.

Kecelakaan yang dialami oleh Klasik, seorang siswi SMP di Kota Semarang, membuatnya mengalami luka kritis, Senin (7/1/2020) kemarin.

Ia mengalami kecelakaan lalu lintas di depan Ada Swalayan Jalan Majapahit saat perjalanan menuju sekolahnya dengan diantar temannya menggunakan motor, sekitar pukul 6.30 WIB.

Klasik yang mengalami luka pada bagian kepala itu langsung dilarikan ke rumah sakit swasta.

Mirisnya, Klasik tidak segera ditangani secara gawat darurat oleh pihak rumah sakit swasta tersebut dan harus segera dirujuk ke rumah sakit lain.

Hal itu diungkapkan oleh kakaknya, Rangga, ketika ditemui Tribunjateng.com.

“Setelah mau dirujuk via online, beberapa rumah sakit lain menolak dengan berbagai alasan.

Bahkan ada yang sempat menanyakan administrasinya adik saya ini pasien umum atau BPJS,” ungkap warga Banjardowo, Genuk itu.

Rangga mengaku merasa jengkel lantaran ia melihat pegawai rumah sakit tidak terkesan peduli dengan kondisi kritis yang dialami adiknya.

Ia menambahkan juga, dari hasil computed tomography (CT) scan rumah sakit itu, pasien mengalami retak di kepala.

Hal tersebut semakin membuatnya dan keluarga semakin khawatir.

Lantaran sejak pagi seusai kecelakaan hingga sore hari, ia mengaku belum menemukan kejelasan dari manapun.

“Salah satu pegawai rumah sakit meminta saya bersabar dan membandingkan pasien lain yang sabar.

Saya langsung jengkel, ini kan kondisi gawat darurat,” tambahnya.

“Saya juga memposting foto adik saya dan meminta pertolongan di media sosial.

Sempat ditegur juga karena mengambil foto di rumah sakit namun saya tidak peduli,” ujarnya.

Setelah informasi tersebut beredar di media sosial, dua anggota relawan di Kota Semarang tak tinggal diam dan mendatangi rumah sakit.

“Saya juga sedikit jengkel, ini masalahnya gawat darurat dan menyangkut nyawa orang,” ungkap Indra, salah satu relawan tersebut.

Hingga pada sore harinya, pasien dapat dibawa ke RSUP Kariadi Semarang di ruang IGD.

Dari penuturan Rangga pada Selasa (7/1/2020) hari ini, Klasik telah mendapatkan penanganan dan dioperasi.

Atas kejadian ini, pihak RSUD Wongsonegoro (RSWN) sempat menghubungi Rangga untuk menangani adiknya tersebut.

Rangga mengaku bahwa hal tersebut karena pihak Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) yang mengomunikasikan langsung ke pihak RSUD Wongsonegoro.

Pihak RSUD Wongsonegoro juga telah menyiapkan satu ruang Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk perawatan intensif bagi anak.

Namun, korban sudah masuk terlebih dahulu di ruang IGD RSUP Kariadi.

“Mengetahui peristiwa itu, Bapak Walikota memberikan perhatian melalui RSUD Wongsonegoro yang berkomunikasi dan bertemu dengan pihak keluarga korban,” ungkap Humas RSUD Wongsonegoro Reza Sukmana kepada Tribunjateng.com.

“Pada prinsipnya kami siap membantu, tapi kemarin pasien telah dirujuk dan mendapat pertolongan di RSUP Kariadi,” imbuhnya.

Rangga meminta siapa pun untuk membantu mendoakan keselamatan adiknya tersebut. (tribunjateng/rez)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved