Merasa Dilecehkan, Fakhri Husaini Tolak Pinangan PSSI, Jadi Asisten Pelatih Shin Tae-yong
Secara tegas, tawaran PSSI kepada Fakhri Husaini untuk menjadi asisten pelatih timnas Indonesia, ditolak mentah-mentah.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Secara tegas, tawaran PSSI kepada Fakhri Husaini untuk menjadi asisten pelatih timnas Indonesia, ditolak mentah-mentah.
Fakhri Husaini menolak tawaran PSSI untuk menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong.
Fakhri Husaini telah menegaskan dirinya tidak ingin menjadi asisten Shin Tae-yong untuk jajaran pelatih timnas Indonesia.
• Tingkah Buruk Suporter Lagi-lagi Ditanggung Arema FC, Komdis PSSI Denda Rp 200 Juta
• Resmi, 25 Januari Kongres Biasa PSSI di Bali, Cucu Soemantri: Ada Dua Agenda Utama
Penegasan itu juga sudah disampaikannya kepada Direktur Teknik PSSI, Danurwindo dalam pertemuan yang diadakan pada 6 November 2019.
“Pada 6 November 2019, Bang Danur sudah menemui saya di Jakarta," ucap Fakhri dilansir dari Bolasport.com, Kamis (9/1/2020).
"Saya sudah mengatakan tidak mau menjadi asisten pelatih. Jawaban saya sudah final."
"Sudahlah, mereka sudah temukan pelatih yang cocok, tinggal cari asisten pelatih lain saja,” kata Fakhri.
Fakhri Husaini pun membeberkan sebab mengapa ia menolak menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong.
Yakni, PSSI melalui Danurwindo tidak bisa memberikan alasan yang memuaskan soal penunjukkan sebagai asisten Shin Tae-yong.
• Timnas Indonesia Vs UEA, Suporter Bakal Dilarang Masuk Stadion, FIFA Juga Denda PSSI Rp 2,8 Miliar
• Kedatangan Shin Tae-yong Kembali Batal, 13 Januari PSSI Jadwalkan Pertemuan Timnas Indonesia
Fakhri pun beranggapan PSSI menawarkan posisi asisten karena statusnya sebagai pelatih lokal.
“Kalau misalnya saya dianggap tak mampu tangani tim, saya menganggap mereka melecehkan saya sebagai pelatih lokal," ujar Fakhri.
"Kecuali kami gagal kemarin di kualifikasi Piala Asia U-19 atau lolos ke putaran final sebagai runner-up terbaik."
"Atau lolos dengan tersandung-sandung, okelah. Saya tidak melihat alasan seperti itu," tuturnya lagi.
Fakhri Husaini memang menjadi pelatih yang cukup sukses menangani timnas U-16 dan U-19 Indonesia sejak 2017.
Ia pun berhasil membawa timnas U-16 Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 2018.
• Resmi Pimpin Askot PSSI Kota Semarang, Yoyok Sukawi: Prioritas Benahi Tata Kelola Kompetisi
• Ditemani Pemain Timnas U-23, Bupati Tegal Tutup Kompetisi Askab PSSI
• PSSI Turun Tangan Selesaikan Masalah Jasmine Sefia Pemain Timnas U16 yang Terancam Putus Sekolah
Selain itu Fakhri juga mengantarkan timnya ke babak perempat final Piala Asia U-16 2018 sebelum dikalahkan Australia dengan skor 2-3.
Tak hanya itu, mantan pemain PKT Bontang itu juga membawa timnas U-19 Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2020 yang akan digelar di Uzbekistan pada Oktober 2020.
Pasalnya, Fakhri Husaini telah membesut timnas U-16 dan U-19 Indonesia selama dua tahun sejak 2017 serta berhasil memberikan sejumlah prestasi.
Fakhri Husaini berhasil membawa skuadnya menjuarai Piala AFF U-16 2018 dengan mengalahkan Thailand di babak final.
Fakhri juga mengantarkan timnya ke babak perempat final Piala Asia U-16 2018 sebelum dikalahkan Australia dengan skor 2-3.
Tak hanya itu, mantan pemain PKT Bontang itu juga membawa timnas U-19 Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2020 yang akan digelar di Uzbekistan pada Oktober 2020.
PSSI memang tidak berhenti dalam membujuk Fakhri supaya mau membantu Shin Tae-yong dalam menangani timnas Indonesia sebagai asisten pelatih.
Fakhri Tidak Puas
Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri bahkan berencana untuk menemui mantan pemain PKT Bontang itu di tempat yang dirahasiakan pada Jumat (10/1/2020).
Fakhri pun bereaksi keras dengan mempertanyakan maksud dari pertemuan yang direncanakan oleh pihak PSSI tersebut.
“Untuk apa petinggi PSSI menemui saya lagi? Kan Bang Danur sudah mewakili PSSI," ucap Fakhri.
"Sudahlah, mereka sudah temukan pelatih yang cocok, tinggal cari asisten pelatih lain saja,” kata Fakhri.
Pelatih 54 tahun itu berpendapat ada sejumlah alasan yang membuatnya menolak pinangan PSSI menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong.
Pertama, PSSI melalui Danurwindo gagal memberikan alasan yang memuaskan terkait penunjukkan Fakhri sebagai asisten Shin Tae-yong.
Hal itu membuat Fakhri menilai PSSI memberikan jabatan asisten pelatih kepadanya hanya karena statusnya sebagai pelatih lokal.
Fakhri pun merasa PSSI telah melecehkan dirinya.
• Pemain Timnas Indonesia Wajib Kurangi Medsos, Cara Shin Tae-yong Ubah Pola Pikir Negatif
• Kedatangan Shin Tae-yong Kembali Batal, 13 Januari PSSI Jadwalkan Pertemuan Timnas Indonesia
• Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong akan Pakai Strategi Fleksibel untuk Tim Garuda
Kedua, karyawan PT Pupuk Kaltim itu tidak ingin menyelamatkan dirinya sendiri dengan meninggalkan seluruh tim pelatih dan ofisial di timnas U-19 Indonesia yang telah membantunya sepanjang berkompetisi pada 2019.
Pelatih yang mengantarkan Bagus Kahfi dkk ke Piala Asia U-19 2020 itu juga menilai posisi asisten pelatih tidak akan memberikan tantangan baru dalam karier kepelatihannya.
“Kalau saya mau berpikir enak, berpikir nyaman, saya akan menerima jabatan itu," ujar Fakhri.
"Jabatan asisten pelatih itu paling enak. Andai tim gagal, dia tidak diapa-apakan orang, ngumpet di balik ketiak pelatih kepala."
"Saya tidak akan melakukan itu meski dari awal siap menerima resiko apa pun itu,” tutur Fakhri.
Sejauh ini, PSSI baru menunjuk dua orang pelatih asal Indonesia menjadi asisten Shin Tae-yong di timnas Indonesia.
Kedua pelatih yang dimaksud adalah Indra Sjafri dan Nova Arianto yang sempat bekerja sama di timnas U-22 Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di BolaSport.com berjudul "Sebab Fakhri Husaini Tolak Tawaran PSSI Jadi Asisten Pelatih Shin Tae-yong"